Heboh Soal Sekte Terlarang di Malaysia Diduga Lecehkan Ratusan Anak Panti, 171 Tersangka dan Korbannya Ada dari Indonesia

Heboh Soal Sekte Terlarang di Malaysia Diduga Lecehkan Ratusan Anak Panti, 171 Tersangka dan Korbannya Ada dari Indonesia

Heboh Soal Terlarang di Malaysia Diduga Lecehkan Ratusan Anak Panti, 171 Tersangka dan Korbannya Ada dari Indonesia---Istimewa

JAKARTA, DISWAY.ID - Organisasi bisnis Islam besar di Malaysia, Global Ikhwan Services and Business (GISB) diduga terlibat dalam kasus sekte terlarang.

Parahnya lagi dilaporkan bahwa ada ratusan anak dengan kisaran usia satu hingga 17 tahun sementara diduga telah menjadi korban pelecehan seksual dari sekte tersebut.

Dugaan kasus ini terungkap setelah adanya proses penyelidikan di 20 tempat penampungan amal dari dua negara bagian pada Rabu, 11 September 2024.

Dari hasil penyelidikan itu, kemudian polisi mengamankan 171 tersangka yang mana di dalamnya sudah termasuk guru dan pengasuh.

BACA JUGA:Viral Wanita Bergamis Hitam Nyanyi Dangdut di Depan Ustaz dan Jemaah Pengajian, Netizen: Sekte Mana Lagi Ini?

Selain itu, polisi juga sudah berhasil memberikan pengamanan terhadap 400 anak-anak dan remaja untuk dapat diselamatan dari dalam oganisasi tersebut.

Di situs webnya, Global Ikhwan Services and Business Holdings (GISB) menggambarkan dirinya sebagai konglomerat Malaysia dengan visi untuk menerapkan cara hidup Islami yang sejalan dengan ajaran Nabi Muhammad.

Namun, penyelamatan ratusan anak-anak dan remaja setelah menurut pihak berwenang Malaysia diduga organisasi tersebut sebagai pelecehan seksual di panti asuhan yang diduga dikelola oleh GISB.

GISB mengakui adanya hubungan dengan sekte keagamaan Al-Arqam, yang dilarang pada tahun 1994, dan menyebut mendiang pengkhotbah sekte tersebut Ashaari Muhammad sebagai pendirinya, tetapi sebagian besar telah berusaha menjauhkan diri dari praktik dan keyakinan kelompok tersebut, yang dianggap sesat oleh pemerintah.

BACA JUGA:Lakukan Ritual dan Percaya Dukun, Jenazah Kalideres Dipastikan Tidak Tergabung Sekte

GISB mengatakan bahwa mereka tidak mengelola panti asuhan tersebut dan telah membantah semua tuduhan pelecehan. Namun, dalam sebuah video yang diunggah di Facebook, kepala eksekutifnya mengatakan bahwa firma tersebut telah melanggar undang-undang yang tidak disebutkan dan bahwa ada 'satu atau dua' kasus sodomi di panti asuhan tersebut.

Pada tahun 2011, GISB menjadi berita utama karena pandangannya yang kontroversial tentang seks dan pernikahan, termasuk mendorong keluarga poligami dan mendirikan Klub Istri yang Patuh, sebuah kelompok yang menyerukan para istri untuk tunduk kepada pasangan mereka "seperti pelacur".

Penggerebekan polisi terhadap rumah amal di dua negara bagian Malaysia minggu ini terjadi setelah beberapa pemimpin Islam meminta pemerintah untuk menyelidiki kegiatan GISB.

Abu Hafiz Salleh Hudin, seorang dosen Islam di Universitas Islam Internasional Malaysia, mengatakan bahwa ia mengetahui adanya laporan yang dibuat ke Departemen Pengembangan Islam Malaysia (Jakim) tentang eksploitasi pekerja dan ajaran menyimpang di GISB sejak satu dekade lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: