Kemenkes Apresiasi Riset dan Pengembangan Diagnosis Mpox yang Lebih Cepat dan Akurat

Kemenkes Apresiasi Riset dan Pengembangan Diagnosis Mpox yang Lebih Cepat dan Akurat

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi-Disway/Annisa Amalia Zahro-

BACA JUGA:Puskesmas di Kepulauan Seribu Siap Tangani Pasien Mpox

BACA JUGA:Kemenkes Periksa 3 Suspek Baru Mpox di Jakarta dan Jawa Barat

Namun demikian, di Indonesia sendiri belum ditemukan adanya kasus positif pada hewan sehingga perlu penelitian lebih lanjut untuk melihat potensi penularan mpox pada hewan.

Sebelumnya, peneliti PRKPP BRIN Reza Yuridian Purwoko mengatakan perlunya riset dan inovasi yang terus dikembangkan dalam mengantisipasi penyebaran mpox di Indonesia.

Terlebih, penyakit ini seringkali tidak terdeteksi karena kemiripannya dengan penyakit lain, yakni sakit kepala, demam, dan pembesaran kelenjar getah bening serta ruam kulit atau vesikel yang menyerupai cacar air.

"Pengembangan tes semacam ini sangat diperlukan untuk meningkatkan diagnosis dan penanganan kasus. Selain itu, panduan pengobatan yang ada masih terbatas. Diperlukan penelitian lebih lanjut tentang obat antivirus, khususnya untuk menangani kasus-kasus yang parah," ujar Reza, dikutip Rabu, 18 September 2024.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads