BMKG Ingatkan Potensi Hujan Lebat dan Cuaca Ekstrem, Imbau Masyarakat Lakukan Ini
Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hingga Akhir Pekan, Cek Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi Disertai Angin Kencang---Freepik
JAKARTA, DISWAY.ID - Sejumlah wilayah di Indonesia sudah memasuki peralihan dari musim kemarau ke musim hujan hingga cuaca ekstrem.
"Awal musim hujan diprediksi pada bulan September dasarian III terjadi di sebagian Sumatera bagian tengah hingga selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Maluku Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Papua, dan Papua Pegunungan," terang Pt Kepala Pusat Meteorologi Publik Dr Andri Ramdhani, S.Kom, M.Si kepada Disway, 24 September 2024.
BACA JUGA:BMKG Ungkap Peringatan Dini Cuaca Selama Periode 25-26 September 2024: Hujan Lebat Melanda!
Hal ini ditandai cuaca ekstrem yang terjadi beberapa waktu terakhir, mulai dari hujan lebat, angin kencang, hingga angin puting beliung.
Berdasarkan pantauan BMKG, beberapa wilayah di Indonesia mengalami hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat, seperti pada 18 September di Stasiun Meteorologi Mozez Kilangin, Papua Tengah, tanggal 22 September 2024 di Stasiun Meteorologi Nangapinoh, Kalimantan Barat (80 mm/hari), dan tanggal 23 September 2024 di Stasiun Meteorologi Mozez Kilangin, Papua Tengah (108 mm/hari).
BACA JUGA:Hujan Deras di Jakarta Hari Ini Sudah Sesuai Prediksi, Ini Penjelasan BMKG
Sedangkan pada sepekan ke depan ini, pihaknya juga memprediksi potensi hujan lebat masih terjadi, mulai dari sebagian Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua.
Untuk menghadapi potensi hujan lebat serta dampak yang menyertai, ia mengimbau untuk masyarakat dan pemerintah melakukan langkah mitigasi.
BACA JUGA:Update BMKG! Prakiraan Cuaca Hari Ini di Wilayah DKI Jakarta, Sabu 21 September 2024
"Memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan, melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif," paparnya.
Kemudian, melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang.
BACA JUGA:Gempa Bumi di Kabupaten Bandung 4,9 Magnitudo, BMKG: Terasa di Beberapa Wilayah
"Menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi)," tambahnya.
Pemerintah juga diminta untuk lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: