68,9 Persen Kebakaran di Jakarta Dipicu Korsleting Listrik, Ini Pesan Heru Budi

68,9 Persen Kebakaran di Jakarta Dipicu Korsleting Listrik, Ini Pesan Heru Budi

Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.--Cahyono

Jakarta Timur menjadi wilayah dengan frekuensi kebakaran tertinggi, yaitu sebanyak 594 kejadian, kemudian diikuti Jakarta Selatan 573 kejadian, Jakarta Barat 484 kejadian, Jakarta Utara 379 kejadian, dan Jakarta Pusat 256 kejadian.

Adapun rincian objek yang terbakar, yaitu bangunan perumahan sebanyak 637 kejadian, instalasi luar gedung 480 kejadian, sampah 267 kejadian, tumbuhan 215 kejadian, kendaraan 118 kejadian, lapak 40 kejadian, bangunan industri 32 kejadian, dan lainnya 156 kejadian. 

BACA JUGA:Penyebab Kebakaran Gedung Bakamla Diungkap Kabakamla: Api Duduga Muncul dari Kantor Komnas Perempuan

Pada tahun 2023, terdapat beberapa faktor dugaan penyebab terjadinya kebakaran, yakni karena listrik 1.216 kejadian, membakar sampah 337 kejadian, gas, 205 kejadian, rokok 130 kejadian, lilin 1 kejadian, dan lainnya 397 kejadian.

Berdasarkan data tersebut, penggunaan listrik masih menjadi faktor terbesar penyebab terjadinya kebakaran di DKI Jakarta.

Selain itu, pada 2023, dugaan penyebab karena membakar sampah dan rokok trennya juga mengalami kenaikan daripada tahun sebelumnya.

Kejadian kebakaran yang disebabkan dua faktor tersebut terus meningkat di musim kemarau ekstrem 2023. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: