Kemenkes Jawab Pertanyaan Dharma Pongrekun Soal PCR yang Harus Dicolok

Kemenkes Jawab Pertanyaan Dharma Pongrekun Soal PCR yang Harus Dicolok

Pihak Kemenkes jawab pertanyaan Dharma Pongrekun soal PCR yang harus dicolok dan tidak pakai air liur saja.--

JAKARTA, DISWAY.ID - Pihak Kemenkes jawab pertanyaan Dharma Pongrekun soal PCR yang harus dicolok dan tidak pakai air liur saja.

Diketahui Calon Gubernur DKI Jakarta Dharma Pongrekun yang mempertanyakan metode PCR yang digunakan untuk diagnosis Covid-19 saat debat Pilkada Jakarta 2024.

Ia dengan tegas menyebut bahwa pandemi Covid-19 yang terjadi beberapa tahun lalu merupakan agenda terselubung asing untuk mengambil alih kedaulatan negara.

BACA JUGA:Digelar Besok, Intip Rundown Konser LANY di Jakarta 9-10 Oktober 2024

BACA JUGA:Demi Mulusnya Transisi Pemerintahan, Jokowi Sebut Prabowo Selalu Hadir Tiap Rapat Paripurna

Hal ini terlihat dari kebijakan yang diterapkan negara sebagai tindaklanjut dari rekomendasi WHO, seperti penamaan Covid-19 itu sendiri serta work from home (WFH).

Ia juga mempertanyakan metode PCR yang menjadi diagnostik utama penyakit Covid-19.

"Banyak di antara kita yang tidak paham bahwa PCR yang dipakai selama ini boleh diuji itu bukan untuk mengetes virus, jadi itu hanya untuk mengecek asidosis," ungkapnya.

Menrutnya metode tersebut menggunakan sampel yang diambill melalui hidung atau tenggorokan, bukan air liur.

BACA JUGA:Jadwal Siaran Langsung Arctic Open 2024 Hari Ini 8 Oktober, Rinov/Pitha-Rehan/Lisa Beraksi

BACA JUGA:7 Tahun Hiatus, G-Dragon BIGBANG Siap Comeback Solo Oktober 2024

"Kenapa harus dicolok-colok? Kenapa tidak ambil dari ludah kalau memang mau ngetes virus," tambahnya.

Menanggapi hal ini, Plt Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menjelaskan bahwa air liur bukan tempat yang ideal untuk virus tinggal.

"Tempat virus terbanyak bukan di air liur karena bisa saja pH-nya tidak cocok untuk virus bereplikasi," terang Nadia ketika dihubungi Disway.Id, 7 Oktober 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads