Sukses Akuisisi Freeport, Presiden Jokowi Tegaskan Janjinya Sudah Lunas

Sukses Akuisisi Freeport, Presiden Jokowi Tegaskan Janjinya Sudah Lunas

Presiden Jokowi menjelaskan bahwa rencananya nanti porsi saham Indonesia di Freeport akan bertambah seiring dengan perencanaan perpanjangan kontrak dengan Freeport dari tahun 2041 sampai dengan 2061.-Dok. Sekretariat Presiden-

JAKARTA, DISWAY.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan bangga mengungkapkan keberhasilan Pemerintah dalam melakukan akuisisi kepada PT Freeport Indonesia dari Amerika Serikat.

Dalam keterangannya, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa rencananya nanti porsi saham Indonesia di Freeport akan bertambah seiring dengan perencanaan perpanjangan kontrak dengan Freeport dari tahun 2041 sampai dengan 2061.

BACA JUGA:Ini 27 Daftar Jurusan yang Dibutuhkan Perusahaan Freeport Indonesia 2024, Peluang Karier untuk Fresh Graduate!

BACA JUGA:Smelter Freeport Diresmikan, Erick Thohir: Mampu Kurangi Ekspor Tembaga Secara Drastis

“Kita harapkan nanti akan bertambah, tidak tahu berapa persen,” ujar Presiden Jokowi dalam keterangan resminya pada Jumat 12 Oktober 2024.

Selain itu, Jokowi juga menegaskan bahwa Freeport saat ini bukanlah lagi perusahaan milik Amerika Serikat.

Hal ini dikarenakan Indonesia sudah berhasil menjadi pemegang saham mayoritas pada tahun 2018 lalu.

“Freeport itu kepemilikannya bukan Amerika lagi, tapi milik MIND ID. Mengambilnya juga gak gampang. Seingat saya (market value) US$ 3,9 miliar, ” pungkas Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi juga menegaskan, bahwa Indonesia juga sudah melunaskan pengeluaran yang dibutuhkan untuk mendapatkan PT Freeport tahun 2018 lalu.

BACA JUGA:Jokowi: 80 Persen Pendapatan Freeport Masuk ke Indonesia, 61 Persen Saham Akan Kita Dikuasai

BACA JUGA:Freeport Ajukan Perpanjangan Kontrak 20 Tahun, Janjikan Bangun Smelter di Fakfak Papua

“Tahun ini lunas, dan dulu belinya nggak pakai uang kita,” tegasnya.

Sementara itu, saat ini saham Indonesia lewat BUMN MIND ID diketahui sudah menyentuh angka 51 persen. Rencananya, pemerintah juga akan menambah porsi saham di perusahaan yang memiliki tambang di Timika, Papua, sebanyak 10 persen.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads