Data Kemendikbudristek: Lebih dari 36% Siswa Berpotensi Alami Perundungan dan Kekerasan Seksual

Data Kemendikbudristek: Lebih dari 36% Siswa Berpotensi Alami Perundungan dan Kekerasan Seksual

Ilustrasi bullying SMAN 70 Jakarta-pixabay-

JAKARTA, DISWAY.ID – Siswa di sekolah berpotensi mengalami perundungan dan kekerasan seksual. 

Kepala Pusat Penguatan Karakter Ruspita Putri Utami mengungkapkan bahwa isu kekerasan masih menjadi tantangan serius yang dihadapi dunia pendidikan saat ini.

Diungkapkannya, data menunjukkan bahwa sebanyak 36% siswa berpotensi mengalami perundungan.

Selain itu juga terdapat 34% siswa yang berpotensi mengalami kekerasan seksual.

BACA JUGA:Isu Kemendikbudristek Bakal Dipecah Jadi Tiga Kementerian, Ini Tanggapan Pengamat

Kekerasan di sekolah ini penting untuk menjadi perhatian serius lantaran dapat mengancam perkembangan peserta didik, baik secara akademis maupun psikologis.

Kekerasan baik fisik, psikis, perundungan, kekerasan seksual, maupun intoleransi, dapat menghancurkan rasa aman siswa dan menghambat potensi mereka.

Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa penanganan kekerasan di sekolah menjadi prioritas utama pihaknya dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang aman dan inklusif.

BACA JUGA:Link dan Cara Daftar PPPK Guru Kemendikbudristek 2024, Lengkap Syarat dan Dokumen

Dalam hal ini, pihaknya juga telah mengeluarkan modul penanganan kekerasan di satuan pendidikan bagi para Satuan Tugas (Satgas) dan Tim Pencegahan dan penanganan Kekerasan (TPPK).

“Kami berharap modul penanganan kekerasan yang kami rancang ini dapat memenuhi kebutuhan peningkatan kapasitas dari para Satgas dan TPPK dalam menanggulangi masalah ini secara efektif," tutur Ruspita di Jakarta, 17 Oktober 2024.

Ia menilai bahwa kolaborasi dan sinergi yang kuat dapat berkontribusi lebih baik dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, aman, dan bebas dari segala bentuk kekerasan.

BACA JUGA:Kemendikbud Sebut Kampus yang Beri Gelar Honoris Causa Raffi Ahmad Belum Miliki Izin Operasional

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads