Daya Beli Masyarakat Menurun, Bos tiket.com Ungkap Sektor Pariwisata Masih Stabil

Daya Beli Masyarakat Menurun, Bos tiket.com Ungkap Sektor Pariwisata Masih Stabil

Co-Founder dan Chief Marketing Officer tiket.com, Gaery Undarsa (tengah)-Disway.id/Bianca Khairunnisa-

JAKARTA, DISWAY.ID - Fenomena penurunan daya beli masyarakat di pasaran kini menjadi hal yang marak untuk ditemui di berbagai tempat.

Bahkan, sejumlah pelaku usaha, baik dari sektor usaha mikro dan makro, mengungkapkan bahwa sebagian besar masyarakat kini menahan diri untuk berbelanja.

BACA JUGA:Cara Beli Tiket Meet & Greet Clash of Champions Final Chapter di Tiket.com, Mulai Pukul 16.00 WIB

BACA JUGA:Dukung Pariwisata Berkelanjutan, tiket.com Hadirkan Fitur Tiket Green di Hari Bumi

Kendati begitu, Co-Founder dan Chief Marketing Officer tiket.com Gaery Undarsa mengungkapkan bahwa sektor pariwisata masih berada dalam kondisi yang stabil.

Bahkan, ia juga menyebutkan bahwa jumlah wisatawan masih terus menunjukkan kenaikan yang signifikan.

“Jadi di tahun 2024 ini, kayak tadi kita lihat ya, maksudnya wisatawan baik itu wisatawan Nusantara ataupun wisatawan mancanegara, itu tuh masih naik dan naiknya cukup signifikan dibandingin tahun lalu gitu,” ujar Gaery dalam acara konferensi pers tiket.com, yang digelar di Wisma Barito Pacific II, Jakarta, pada Selasa 22 Oktober 2024.

“Jadi berarti artinya adalah untuk di industri pariwisata sendiri, saya rasa masih sangat baik,” lanjutnya.

Dalam hal ini, Gaery mencontohkan jumlah kursi pesawat dengan rute Jakarta-Surabaya atau Jakarta-Bali yang masih terisi penuh hingga saat ini.

BACA JUGA:Wisatawan ke Vietnam Meningkat, tiket.com Raih Penghargaan dari Vietnam Airlines

BACA JUGA:Rayakan Hari Pariwisata Dunia 2023, tiket.com Ajak Masyarakat Telusuri Destinasi Cantik di Dunia dengan Lebih Ekonomis bersama Gelaran Tiket Travel Sa

“Itu selalu pesawatnya hampir fully booked Jadi kalau saya lihat berarti daya beli masyarakat untuk pariwisata ternyata masih sangat tinggi. Hotel-hotel juga sama kemarin kita cek itu yang namanya akupansi rate itu juga masih cukup tinggi,” jelas Gaery.

Kendati begitu, Gaery juga menyebutkan bahwa juga terdapat perubahan dalam tempat destinasi wisata yang dipilih oleh para wisatawan.

“Tapi kalau sekarang kalau kita perhatikan memang sepertinya orang prefer yang lebih cepat, yang lebih shorter destination. Jadi Malaysia, Bangkok, Singapura itu tuh menjadi prima donat sih di tahun lalu,” ujar Gaery.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads