Kuasa Hukum Wakil Ketua DPRD Bekasi Bantah Soleman Terima Suap Pajero Sport dan BMW: 'Dia Target Operasi'

Kuasa Hukum Wakil Ketua DPRD Bekasi Bantah Soleman Terima Suap Pajero Sport dan BMW: 'Dia Target Operasi'

Pengacara Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi Soleman, Siswadi membantah kliennya menerima suap berupa mobil Pajero dan BMW saat pengelolaan proyek.-Dimas Rafi/Disway.id-

BEKASI, DISWAT.ID - Pengacara Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi Soleman, Siswadi membantah kliennya menerima suap berupa mobil Pajero Sport dan BMW saat mengelola proyek.

"Kami tidak melihat ada unsur pidana karena peristiwa hukum yang disangkakan oleh Jaksa terhadap klien kami sebenarnya hubungan perdata biasa, yaitu jual beli mobil," ungkap Siswadi.

Siswadi menjelaskan Soleman membeli mobil melalui seseorang berinisial R.

BACA JUGA:Cara Penukaran Tiket Disney Princess The Concert 2024 di Jakarta, Mulai Pukul 12.00 WIB

BACA JUGA:Lion Parcel Bagikan 5 Tips Kirim Barang Pakai COD Ongkir yang Aman Buat Para Seller Online

Pembelian dilakukan secara bertahap dengan dua kali pembayaran.

Soleman pun menyerahkan bukti pembayaran mobil tersebut kepada penyidik ​​Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Bekasi.

Atas dasar itu, Siswadi menilai sangat aneh jika penyidik ​​menetapkan Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bekasi itu sebagai tersangka suap.

"Saat ini klien kami dijadikan tersangka terkait peristiwa tersebut dengan sangkaan gratifikasi, tentu ini sangat aneh dalam nalar hukum yang kami pahami," ucap dia.

BACA JUGA:Momen Dramatis, Ibu Hamil di Jaksel Terjebak saat Simulasi Evakuasi Gempa

BACA JUGA:Pengumuman Seleksi Administrasi PPPK 2024 Tahap I Telah Keluar, Ada Namamu?

Ada Unsur Politisasi

Siswadi sebenarnya menduga adanya muatan politik di balik penetapan tersangka ketua tim pemenangan Kabupaten Bekasi dan calon wakil bupati nomor urut 3 yaitu Ade Kuswara Kunang-Asep Surya Atmaja.

Keputusan ini diambil 28 hari menjelang hari pemungutan suara Pilkada Kabupaten Bekasi 2024 yang dijadwalkan pada 27 November 2024.

Oleh karena itu, Siswadi meyakini kliennya menjadi sasaran manuver politik menjelang hari pencoblosan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads