Teguh Setyabudi Pastikan Aspirasi Buruh Jadi Pertimbangan Penetapan UMP Jakarta 2025

Teguh Setyabudi Pastikan Aspirasi Buruh Jadi Pertimbangan Penetapan UMP Jakarta 2025

Teguh Setyabudi Pastikan Aspirasi Buruh Jadi Pertimbangan Penetapan UMP Jakarta 2025-Disway/Cahyono-

BACA JUGA:Hadapi Masa Transisi, Teguh Setyabudi Ajak MUI dan Ormas Berperan Aktif Membangun Jakarta

BACA JUGA:Pesan Teguh Setyabudi ke Para Cagub: Hindari Politik Uang dan Kampanye Hitam

Malah kata Said, setiap bulan, buruh harus nombok 1,3 persen untuk memenuhi kebutuhan hidup.

"Dalam 5 tahun upah buruh itu nggak naik, upah teman-teman juga nggak naik. 5 tahun terakhir itu, 3 tahun pertama 0 persen kita naik upah. Padahal barang (kebutuhan pokok) naiknya adalah 3 persen," terang Said di kawasan Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat pada Kamis, 24 Oktober 2024.

Kata Said, padahal ekonomi Indonesia tumbuh di atas 3 persen dalam 3 tahun pertama di 5 tahun tersebut.

Namun dalam 2 tahun itu upah buruh hanya naik 1,58 persen. Padahal lanjut Said, inflasi Indonesia sebesar 2,8 persen.

BACA JUGA:Hari Sumpah Pemuda 2024, Teguh Setyabudi Soroti Peluang Lapangan Kerja untuk Generasi Muda

BACA JUGA:Teguh Setyabudi Setuju Korban Kebakaran Manggarai Digratiskan Tinggal di Rusun Pasar Rumput

"Jadi upah itu nggak naik, nombok 2,8 persen naik barang, naik upah 1,58 persen. Nombok berarti 1,3 persen, tiap bulan itu sadarkah kamu. Pemerintah yang baru harus mendengar ini," tambahnya.

Said pun membandingkan kenaikan gaji dari pegawai negeri sipil dan TNI/Polri hingga 8 persen.

"Pegawai negeri aja udah naik, PNS, TNI, Polri 8 persen, kita setuju. Tapi kenapa buruh swasta nombok 1,3 persen?" ketus Said.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads