Banjir Bandang Hancurkan Kota Valencia, Mobil-mobil Terseret Arus, Ratusan Orang Meninggal Dunia

Banjir Bandang Hancurkan Kota Valencia, Mobil-mobil Terseret Arus, Ratusan Orang Meninggal Dunia

Banjir Bandang Hancurkan Kota Valencia, Mobil-mobil Terseret Arus, Ratusan Orang Meninggal Dunia-X/@TheInsiderPaper-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Bencana banjir bandang menimpa kota Valencia, Spanyol pada Kamis 31 Oktober 2024 dan memakan ratusan korban jiwa.

Diketahui, korban jiwa dari bencana banjir bandang di Valencia tersebut tercatat sudah sebanyak 158 orang meninggal dunia.

BACA JUGA:Innalillahi, Sekeluarga Tewas Tertimbun Longsor saat Banjir Bandang di Aceh Tengah

BACA JUGA:Nepal Disapu Banjir Bandang Setinggi Dada, Ratusan Orang Tewas

Hujan deras yang terus menerus selama 8 jam melanda kota Valencia dan Malaga.

Dari foto dan video yang tersebar di media sosial terlihat banyak warga setempat yang terjebak dan beberapa korban terseret arus banjir bandang beserta mobil-mobil yang tersapu air berserakan di sudut kota.

Menteri Pemerintah Angel Victor Torres menyampaikan kekhawatirannya bahwa "puluhan" orang yang masih hilang kemungkinan akan menambah jumlah korban jiwa. 

BACA JUGA:Update, 16 Orang Tewas Akibat Banjir Bandang di Kota Ternate, 3 Warga Hilang

BACA JUGA:Banjir Bandang Terjang Ternate Maluku Utara, 13 Tewas hingga 10 Rumah Rusak Berat

Selain itu, beberapa wilayah terpencil masih sulit dijangkau tim penyelamat.

Perdana Menteri Pedro Sanchez meminta warga untuk mematuhi imbauan dari layanan darurat. "Sekarang yang terpenting adalah menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa," ujar Sanchez, dilansir AFP.

Seluruh negara mengheningkan cipta selama beberapa menit dan mengibarkan bendera setengah tiang dalam masa berkabung nasional selama tiga hari.

Para pejabat Uni Eropa mengutip banjir dahsyat di Spanyol sebagai pengingat akan dampak buruk yang ditimbulkan oleh manusia yang merusak alam.

Juru bicara Komisi Eropa Florica Fink-Huiser mengatakan “bencana” di wilayah Valencia, Spanyol, menyoroti hubungan antara hilangnya keanekaragaman hayati dan krisis iklim yang disebabkan oleh manusia.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads