KPK Panggil Ketua Pokja Terkait Dugaan Korupsi Proyek Pembangunan Shelter Tsunami di NTB

KPK Panggil Ketua Pokja Terkait Dugaan Korupsi Proyek Pembangunan Shelter Tsunami di NTB

Komisi Pememberantasan Korupsi (KPK) panggil Ketua Kelompok Kerja (Pokja) proyek pembangunan tempat evakuasi sementara (TES)/Shelter Tsunami di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB)-disway.id/Ayu Novita-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Komisi Pememberantasan Korupsi (KPK) panggil Ketua Kelompok Kerja (Pokja) proyek pembangunan tempat evakuasi sementara (TES)/Shelter Tsunami di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Adapun dugaan korupsi ini dilakukan Satuan Kerja Penataan Bangunan dan Lingkungan Provinsi NTB, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2014. 

"Pemeriksaan dilakukan di Gedung KPK Merah Putih," ujar Tim Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo pada Senin, 4 November 2024. 

BACA JUGA:Menteri Hukum Sebut Presiden Prabowo Instruksikan Tinjau Ulang UU, Permen hingga PP

BACA JUGA:Menteri Hukum Beberkan 2 Fokus Utama Usai Pemecahan Kementerian

Dalam hal ini, Budi belum memberikan informasi Ketua Pokja ini didalami soal apa terkait kasus dugaan korupsi ini. 

Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Provinsi Maluku, Ahmadi. 

"Saksi didalami terkait  dengan pemanfaatan shelter," pungkas Tessa kepada wartawan pada Kamis, 22 Agustus 2024. 

Sebelumnya, KPK memeriksa mengungkapkan sebagian bangunan tempat evakuasi sementara (TES) atau shelter tsunami di Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah roboh. 

Dalam hal ini, tim KPK telah melakukan pengecekan lapangan. 

BACA JUGA:Pram-Doel Tidak Ambil Pusing RK Temui Jokowi dan Prabowo, Chicho Hakim: Pram Lebih Dekat dengan Mereka

BACA JUGA:Sopir Truk Tabrak Kru TV One Ditetapkan Tersangka

“Ini sedang dikirim timnya, tapi yang jelas sesuai foto-foto yang saya lihat, mungkin juga rekan-rekan pernah (lihat) fotonya, 

bangunannya sudah sebagian roboh, jadi tidak bisa digunakan,” ujar Direktur Penyidikan Asep Guntur Rahayu di Gedung Merah Putih KPK , pada Kamis, 15 Agustus 2024. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: