Tanggapan Ekonom Terkait Perubahan Skema Subsidi BBM jadi BLT, Banyak Kelemahan!
Rencana Pemerintah untuk mengalihkan pemberian subsidi energi bahan bakar minyak (BBM) dan listrik menjadi Bantuan Langsung Tunai (BLT) menuai beragam reaksi dari para kalangan pengamat dan Ekonom.-reza-
JAKARTA, DISWAY.ID - Rencana Pemerintah untuk mengalihkan pemberian subsidi energi bahan bakar minyak (BBM) dan listrik menjadi Bantuan Langsung Tunai (BLT) menuai beragam reaksi dari para kalangan pengamat dan Ekonom.
Pasalnya, rencana ini berpotensi besar untuk membuat harga BBM Pertalite dan Solar naik karena mengikuti perekonomian pasar.
Menurut keterangan Ekonom sekaligus Dosen Universitas Pembangunan Nasional 'Veteran' Jakarta, Achmad Nur Hidayat, dengan mengganti subsidi langsung menjadi Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk masyarakat kurang mampu.
Ada risiko bahwa masyarakat luas yang sebelumnya mendapat subsidi melalui harga yang lebih murah akan merasakan beban harga yang lebih tinggi.
BACA JUGA:Polisi Pukul Sopir Taksi Online Hanya Karena Masalah Pindah Rute, Kuasa Hukum Ungkap Kronologinya
BACA JUGA:Jadwal Layanan SIM Keliling Jakarta Hari Ini 6 November 2024, Jangan sampai Kelewatan!
"Dalam kasus ini, skema BLT berpotensi digunakan sebagai cara untuk melegitimasi kenaikan harga barang, dengan dalih efisiensi dan penargetan subsidi," ujar Achmad saat dihubungi oleh Disway pada Selasa 5 November 2024.
Selain itu, Achmad juga menambahkan bahwa skema BLT ini juga rentan menghadapi berbagai tantangan dalam implementasinya.
Misalnya, tidak semua masyarakat miskin terdaftar atau memiliki akses mudah terhadap sistem bantuan tunai, sehingga berpotensi menciptakan ketimpangan dan ketidakadilan baru.
"BLT memiliki sejumlah kelemahan, terutama dalam jangka panjang. Pertama, BLT hanya memberikan bantuan sementara yang dapat dihabiskan dengan cepat, tanpa memberikan solusi jangka panjang untuk menghadapi kenaikan harga yang berkelanjutan," jelas Achmad.
BACA JUGA:Liga Champions 2024-2025: Brace Luiz Diaz Bawa Liverpool Bekuk Bayer Leverkusen 4-0
BACA JUGA:Liga Champions 2024-2025: Tijjani Reijnders Cetak Gol, AC Milan Bantai Real Madrid 3-1
Selain itu, Achmad juga menambahkan bahwa jika harga BBM Pertalite dan Solar benar-benar naik, maka hal itu akan mempengaruhi masyarakat kelas menengah bawah, yang sebelumnya masih mampu membeli BBM subsidi akan merasakan peningkatan beban ekonomi yang cukup besar.
"BLT yang diberikan mungkin tidak mampu menutup kenaikan harga secara keseluruhan, dan ini akan berdampak pada alokasi anggaran rumah tangga. Dana yang sebelumnya bisa digunakan untuk keperluan lain mungkin harus dialokasikan untuk menutup kenaikan harga bahan pokok dan transportasi," pungkas Achmad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: