The Fed Respons Kemenangan Trump dengan Turunkan Suku Bunga, Ini Kata Ekonom
Donald Trump menang Pilpres AS 2024-Instagram realdonaldtrump-
JAKARTA, DISWAY.ID - Usai Donald Trump resmi dinyatakan sebagai pemenang Pilpres Amerika Serikat (AS) 2024, Bank Sentral AS yaitu The Federal Reverse atau The Fed dikabarkan telah memutuskan untuk menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin ke kisaran 4,50 persen-4,75 persen.
Menanggapi keputusan ini, Ekonom sekaligus Dosen Universitas Pembangunan Nasional 'Veteran' Jakarta, Achmad Nur Hidayat, menyatakan bahwa keputusan ini bukan hanya refleksi atas dinamika ekonomi terkini di AS, tetapi juga sinyal kebijakan yang harus dibaca dalam konteks perubahan politik yang besar di Washington.
BACA JUGA:Ekonom Ungkap Dampak Kemenangan Donald Trump terhadap TKDN iPhone 16 Series
"Dari sisi ekonomi, AS menghadapi situasi yang relatif stabil, tetapi dengan sejumlah tantangan yang memerlukan respons kebijakan yang cermat," ujar Achmad ketika dihubungi oleh Disway pada Sabtu 9 November 2024.
Selain itu, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) AS pada kuartal ketiga 2024 tercatat sebesar 2,8 persen, sedikit lebih rendah dari ekspektasi tetapi masih di atas rata-rata jangka panjang AS sekitar 1,8 persen-2 persen.
BACA JUGA:Ekonom Prediksi Investasi Apple di Indonesia Bisa Terhambat Pasca Kemenangan Trump
Indikator inflasi juga mencatatkan angka yang hampir mendekati target Fed, dengan tingkat inflasi inti mencapai 2,7 persen.
Menurut Achmad, meskipun ini mengindikasikan stabilitas ekonomi, potensi inflasi yang lebih tinggi bisa muncul seiring dengan kebijakan-kebijakan ekspansif yang diusulkan oleh administrasi Trump, seperti pemotongan pajak dan peningkatan belanja infrastruktur.
BACA JUGA:Ekonom Ungkap Agenda America First Dampak Kemenangan Trump Pada Perekonomian Indonesia
"Pasar tenaga kerja AS, di sisi lain, mulai menunjukkan beberapa tanda pelonggaran. Pertumbuhan lapangan kerja melambat pada Oktober, dengan penambahan hanya 12.000 pekerjaan, sebagian besar terdampak oleh badai di wilayah Tenggara dan sejumlah pemogokan," ucap Achmad.
Menurut Achmad, keputusan Fed untuk menurunkan suku bunga adalah upaya untuk menyediakan stimulus tambahan guna memastikan bahwa ekonomi tetap berada pada jalur pertumbuhan yang stabil.
BACA JUGA:Trump Berhasil Menangkan Pemilu AS, Bank Indonesia wanti-wanti Perubahan Dinamika Global
Langkah ini juga diambil untuk menjaga stabilitas di pasar keuangan, di mana pasar telah mengantisipasi pemangkasan suku bunga ini sejak pertemuan Fed pada bulan September.
"Tindakan ini berfungsi sebagai “bantalan” untuk menyeimbangkan dampak dari kebijakan fiskal agresif yang mungkin akan diberlakukan oleh pemerintahan Trump," kata Achmad.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: