Beredar Video Tim Pemenangan Pramono-Rano Karno Ditangkap karena Judi Online, PDIP Buka Suara
Beredar video hoax tim pemenangan Pramono-Rano Karno ditangkap karena judi online-Anisha Aprilia-
JAKARTA, DISWAY.ID - Beredarnya video tim pemenangan Pramono Anung-Rano Karno diduga ditangkap dalam perkara judi online, mendorong PDIP yang mengusung pasangan itu angkat bicara.
Jubir tim sukses (timses) Pramono Anung-Rano Karno, Chico Hakim buka suara soal kabar tim pemenangannya tertangkap karena judi online.
Beredar video yang memperlihatkan tumpukan uang puluhan miliar Rupiah yang diberikan narasi Tim Konten Sosial Media Pramono - Si Doel digrebek di markasnya dan dikaitkan dengan mafia judi online.
Ia menegaskan jika video tersebut merupakan hoaks.
Ia menjelaskan saat ini pihaknya tengah fokus membuat konten Pilkada yang riang dan gembira.
BACA JUGA: Kata Istana, Presiden Boleh Berkampanye, PDIP: Gak Ngerti Undang-Undang!
"Pagi ini tersebar di banyak Whatsapp Group, video penggerebekan yang kalau dilihat dari seragamnya mirip seragam Kejaksaan Agung, narasi atau captionnya mengatakan Tim Konten Sosial Media Pramono - Si Doel digrebek di markasnya. Ada tumpukan uang puluhan miliar, dan dikaitkan dengan mafia judi online," kata Chico dalam keterangannya, Senin, 11 November 2024.
PDIP menegaskan hal itu adalah hoax.
"Itu jelas berita bohong atau hoax. Ketua Tim Konten Media Sosial (Bidang Media) Pangeran Siahaan saat ini sedang rapat dengan saya dan tim pemenangan untuk membahas kampanye damai menjelang hari H Pemilihan. Kami fokus untuk hadirkan keceriaan dan riang gembira di media sosial menjelang pemilihan," ungkapnya.
Ia pun meminta kepada aparat penegak hukum untuk menindak penyebar video tersebut.
BACA JUGA:Soal Eks Caleg KIM Dukung Pramono-Rano, Ridwan Kamil Klaim Juga Didukung dari Beberapa Kader PDIP
"Kami meminta Tim Cyber Polri dan juga Kejagung untuk bergerak memproses dan mengklarifikasi itu video kapan dan terkait apa. Tim Cyber Polri dan Kejagung juga harus menindak secara tegas pengupload dan penyebar kabar bohong dan fitnah tersebut. Jangan sampai ada pembiaran, semua orang statusnya sama di mata hukum," tegasnya.
"Saya percaya Polri dan Kejagung dapat bertindak secara profesional dan adil dalam memberantas hoax ini," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: