Viral Video Pengrusakan Truk di SPBU Salembaran Jaya Kosambi Disebut Hoax
Polisi pastikan video pengrusakan truk di SPBU Salembaran Jaya Kosambi hoax.-tangkapan layar-
TANGERANG, DISWAY.ID-- Polisi pastikan kondisi saat ini kondusif pasca pengrusakan massa terhadap truk-truk tanah buntut dari kecelakaan di Jalan Raya Salembaran, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Kamis 7 November 2024 lalu.
Namun miris, pada Sabtu, 9 November 2024 beredar video provokasi pengrusakan truk terjadi disalah satu pom bensin (SPBU) di Salembaran Jaya Kosambi.
Setelah dari pengecekan dan proses penyelidikan, peristiwa itu terjadi di hari pada saat kejadian kerusuhan yakni Kamis, 7 November 2024 lalu.
BACA JUGA:PMJ Pastikan Kosambi Pasca Kerusuhan Truk Tanah Sudah Kondusif dan Terkendali
"Bukan di hari sebagaimana dalam berita narasi yang beredar di dua group WhatsApp (WA) Tangerang Utara dan Putra Banten Bersatu, yaitu "Belom habis tenggat waktu 3 hari dari isi perjanjian, truk tambang/tanah sudah kembali berjalan/beraktivitas," tulis broadcast di Group masyarakat.
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho mengimbau masyarakat untuk tidak mudah menyebar atau mengirimkan berita atau informasi yang tidak benar dan tidak sesuai fakta.
Pihaknya tidak akan segan menindak tegas upaya-upaya provokatif dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk membuat resah masyarakat.
"Kami pastikan Video pengrusakan truk yang terjadi di Pom Bensin itu terjadi di hari yang sama, Kamis (7/11) kemarin. Bukan hari ini seperti beredar di 2 Group WA diatas," kata Kapolres, dikutip Senin, 11 November 2024.
Mengantisipasi hal tersebut, Polres Metro Tangerang Kota telah mengamankan dua oknum berinisial D (43) dan M (41) yang menyebarluaskan video dan narasi yang tidak benar di dua Group itu.
Pasalnya, dapat memprovokasi warga masyarakat terkait situasi yang saat ini sudah aman, kondusif dan terkendali.
BACA JUGA:Warga Preteli Belasan Truk Tanah di Kosambi Teluk Naga Tangerang Buntut Terlindasnya Siswi SD
"Kami (polri) akan menindak tegas upaya provokasi yang dihembuskan untuk memperkeruh situasi," urainya.
"Kita saat ini dua orang terduga penyebar Video dan narasi yang tidak benar ini tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut," sambung Zain.
Zain berharap, masyarakat untuk tidak mudah menerima dan menyebarkan berita-berita tidak sesuai fakta atau hoax. Lebih bijak dalam menyebarkan berita, saring sebelum sharing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: