Heboh Fenomena Awan Jatuh, Ini Kata Profesor soal Awan Kinton di Serial Anime Dragon Ball

Heboh Fenomena Awan Jatuh, Ini Kata Profesor soal Awan Kinton di Serial Anime Dragon Ball

Momen pekerja temukan gumpalan awan jatuh--Instagram Receh Xixi

Di antara keduanya, ada awan tingkat menengah, yang dapat tersusun dari tetesan air atau es.

BACA JUGA:Waspada! Suhu Panas di Indonesia Terjadi hingga Akhir Oktober 2024, Ini Kata BMKG

3. Awan Kinton masuk kategori yang mana?

Kawamura: Kintoun terlihat cukup tebal dan berasap, ya? Karena kerutan dan lipatannya sangat jelas, menurut saya kemungkinan besar cocok dengan deskripsi awan tetesan air, seperti kumulus atau kumulonimbus.

Awan tebal seperti itu terbentuk ketika titik-titik awan terangkat oleh arus udara ke atas dan mengumpulkan udara kering di sekitarnya.

Titik-titik awan menguap saat menghirup udara kering, yang meninggalkan celah di permukaan luar awan dan menyebabkan bentuk yang bergelombang dan tidak rata.

Di sisi lain, awan yang terbentuk terutama dari partikel es, seperti awan cirrus dan awan cirrostratus, tidak menguap begitu cepat, dan itulah sebabnya mereka tidak memiliki tampilan yang tidak rata seperti awan tetesan air.

Tampilan yang tidak rata merupakan bukti bahwa awan terbuat dari titik-titik air, dan dari situ kita juga tahu bahwa awan dapat terbentuk hingga sekitar 6 km dari tanah paling tinggi.

Kintoun memiliki tampilan yang sama, jadi kita tahu bahwa awan itu seharusnya terbuat dari titik-titik air dan bahwa awan itu hanya dapat ada hingga ketinggian sekitar 6 km.

Kintoun yang ditumpangi Goku dan Gohan cukup kecil, jadi akan cukup sulit baginya untuk memengaruhi cuaca.

Listrik yang dibutuhkan untuk sambaran petir dihasilkan oleh kristal air dan partikel hujan es di dalam awan yang bertabrakan, tetapi jika awan tidak cukup besar, maka tidak akan ada cukup tabrakan, yang berarti tidak akan ada petir.

Sebaliknya, jika awan seukuran Kintoun benar-benar mengandung cukup kristal air dan partikel hujan es untuk menghasilkan petir, awan itu akan sangat padat dan terkompresi sehingga cahaya tidak akan dapat melewatinya sama sekali.

Dalam kedua kasus, keduanya tidak dapat ditemukan di dunia nyata.

BACA JUGA:Waspada! Suhu Panas di Indonesia Terjadi hingga Akhir Oktober 2024, Ini Kata BMKG

4. Kintoun milik Goku terlihat cukup kecil dibandingkan dengan awan lainnya, tetapi apakah ada awan sungguhan di dunia kita yang berukuran seperti itu?

Kawamura: Ada, tetapi agar kita dapat melihatnya dari tanah, awan harus memiliki ukuran tertentu. Menurut saya, jika awan tidak memiliki panjang beberapa puluh meter, kita tidak akan dapat membedakannya dari langit.

Namun, jika Anda terlalu dekat dengan awan, konturnya akan semakin sulit dilihat. Coba ingat-ingat saat Anda berada di pesawat dan terbang melewati awan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads