Poltracking Kembali Bongkar Fakta Tersembunyi Inkonsistensi PERSEPI
Poltracking Indonesia membuktikan jika metode survei yang dilakukan telah memenuhi unsur validitas yang ilmiah. -Dok. Poltracking Indonesia-
Kemudian, Dewan Etik Persepi Prof. Hamdi Muluk dalam podcast Total Politik mengklaim bahwa tidak bisa melakukan pemeriksaan karena Poltracking sudah menghapus seluruh data survei. Masduri dengan tegas mengklarifikasi bahwa tidak ada data yang dihapus oleh Poltracking.
BACA JUGA:Terungkap, Saiful Mujani Akui Gaduh Perbedaan Metode Survei Incar Poltracking
Sedianya, pihak Poltracking memastikan bahwa dashboard survei telah dikembalikan seperti semula dan siap untuk diperiksa.Namun tidak ada konfirmasi lanjutan dari Persepi setelah memberikan data set kedua.
"Kami tegaskan, sekaligus kami mengklarifikasi bahwa tidak pernah ada penghapusan data apapun pada dashboard survei Poltracking," ujarnya.
Lebih mengejutkan lagi, Dewan Etik Persepi kemudian menyatakan bahwa mereka tidak dapat menilai atau memverifikasi data Poltracking, namun tetap menjatuhkan sanksi kepada lembaga survei ini. Keputusan tersebut menjadi anomali besar karena sanksi dijatuhkan tanpa adanya bukti pelanggaran yang jelas.
Yoki Alvetro menyampaikan komitmen lembaga ini untuk terus menjaga kredibilitas dan integritas dalam menjalankan survei.
Poltracking Indonesia telah menjadi referensi utama publik dalam proses demokrasi dan pengambilan kebijakan penting.
"Kita akan melangkah ke depan, Poltracking Indonesia akan terus menghasilkan riset-riset yang kredibel sesuai apa yang kita jalani selama 12 tahun ini. Kita akan terus mewarnai demokrasi dengan survei-survei yang akurat,” pungkas Yoki.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: