Siswa Putus Sekolah Rentan di Maluku, Heka Leka Latih Ribuan Guru

Siswa Putus Sekolah Rentan di Maluku, Heka Leka Latih Ribuan Guru

Sahabat-sahabat Heka Leka yang telah mendukung pelaksanaan berbagai program Heka Leka untuk peningkatan kualitas pendidikan anak-anak Maluku. Berfoto bersama dari kiri ke kanan: Sabrina Esther Sarmili (Koordinator Program Perpustakaan & Ekspansi Program P--Istimewa

Data tahun 2024 dari Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini di bawah Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, mengungkapkan bahwa hanya sepertiga guru PAUD di Maluku yang memiliki gelar sarjana.

BACA JUGA:Pilu, Kondisi Keuangan Sulit, Anak Aji Yusman 'Inikah Rasanya' Terpaksa Putus Sekolah di Kelas 2 SD

Ini berarti sekitar 1.380 guru, sementara mayoritas, 3.338 guru (sekitar 70,8%), tidak memiliki kualifikasi tersebut

Di luar pelatihan guru, problem literasi yang dihadapi Maluku menimbulkan tantangan tambahan.

 Provinsi ini berada pada peringkat ke-24 dari 34 provinsi dalam Indeks Aktivitas Literasi Membaca 2019, yang menyoroti kendala signifikan dalam menumbuhkan budaya membaca dan literasi.

Persebaran geografis pulau-pulau dan akses terbatas ke sumber daya semakin mempersulit upaya untuk meningkatkan literasi, yang penting untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.

BACA JUGA:Soal Keluhan PPDB DKI, Heru Budi akan Perbaiki Sistem Zonasi agar Anak Tak Putus Sekolah

Latih Ribuan Guru di Maluku

Pada 2024 ini Heka Leka telah mencapai usia ke-13 dan telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 200an guru PAUD untuk meningkatkan kualitas pengajaran di daerah terpencil, memfasilitasi lebih dari 2.000 guru SD-SMA/SMK dari puluhan sekolah, memfasilitasi lebih dari 20.000 murid PAUD dan SD, serta menyalurkan lebih dari 50.000 buku pelajaran dan bacaan melalui Program Maluku Membaca.

Sejak tahun 2022 Heka Leka memperkuat program Maluku Membaca dengan mengembangkan Program Literasi Kepulauan. Dengan kerjasama yang dibangun dengan Room To Read Heka Leka memfasilitasi 12 Sekolah Dasar di Pulau Saparua untuk pengembangan perpustakaan ramah anak.

Targetnya sebelum tahun 2028 Heka Leka mampu menyelesaikan 100 perpustakaan ramah anak dari Pulau Haruku, Saparua, Nusalaut dan Kepulauan Banda.

BACA JUGA:Pilu, Kondisi Keuangan Sulit, Anak Aji Yusman 'Inikah Rasanya' Terpaksa Putus Sekolah di Kelas 2 SD

Tidak sampai di situ saja, Heka Leka juga memberikan dukungan pendidikan kepada lebih dari 200 anak dari keluarga kurang mampu agar mereka dapat melanjutkan sekolah hingga ke jenjang yang lebih tinggi.

Pencapaian ini adalah hasil kolaborasi Heka Leka sejak berdiri pada tahun 2011 bersama banyak pihak, baik lembaga pemerintahan, swasta, komunitas lokal, dalam negeri, dan internasional, maupun perorangan.

“Heka Leka sangat bersyukur memiliki jejaring yang sangat peduli mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Maluku. Jejaring itu kemudian semakin erat menjadi persahabatan dan terus meluas, hingga pada usia kami yang ke-13 tahun ini telah memberikan banyak sekali perubahan positif bagi anak-anak Maluku,” kata Stanley Ferdinandus, Pendiri dan Direktur Yayasan Heka Leka.

Ia menyebut 80% sahabat-sahabat adalah dari luar Maluku, bahkan hingga di luar Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Close Ads