Pentingnya Data Kasus Keracunan Obat dan Makanan untuk Cegah Kejadian Berulang
Pentingnya Data Kasus Keracunan Obat dan Makanan untuk Cegah Kejadian Berulang-BPOM-
BACA JUGA:Apa Itu Latiao? Camilan Pedas yang Dilarang BPOM karena Berbahaya
"Melakukan sosialisasi penggunaan Aplikasi Sistem Pelaporan Informasi Masyarakat Keracunan (SPIMKer KLB-KP) serta mengidentifikasi permasalahan dan tindak lanjut pelaporan kasus Keracunan Obat dan Makanan dari rumah sakit merupakan tujuan dari kegiatan Monev Pelaporan Kasus Keracunan Obat dan Makanan,” papar Sofi.
Pada kesempatan ini, pihaknya mendatangkan pembicara dari Pusat Analisis Kebijakan Obat dan Makanan, Pusat Data dan Informasi Obat dan Makanan yang menyampaikan hasil analisa data kasus keracunan Obat dan Makanan di DKI Jakarta tahun 2024.
BACA JUGA:77 Ribu Jajan Viral Latiao Disita Setelah Ditemukan Terkontaminasi Toksin Picu Keracunan oleh BPOM
BACA JUGA:Hasil Uji Anggur Shine Muscat di 7 Pintu Masuk, BPOM Pastikan Aman dari Pestisida
Serta sosialisasi penggunaan aplikasi SPIMKer KLB-KP pada pelaporan kasus keracunan Obat dan Makanan.
Pada kesempatan yang sama, dilakukan pemberian apresiasi untuk rumah sakit yang melaporkan kasus keracunan Obat dan Makanan dengan jumlah kasus tertinggi dan tepat waktu.
Pada akhirnya, komitmen bersama semua pihak dalam pelaporan kasus keracunan Obat dan Makanan yang terjadi di masyarakat, menjadi kunci keberhasilan dalam penanggulangan atau pencegahan keracunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: