Ruud van Nistelrooy Ditunjuk Sebagai Pelatih Leicester City, Janjikan Bawa 'Filosofi Enzo Maresca'

Selain waktu singkatnya di Manchester United, satu-satunya pengalamannya sebagai pelatih kepala adalah di PSV pada 2022/2023.

Kiprahnya yang singkat di Eindhoven terbilang sukses karena ia memenangi Johan Cruyff Shield dan Piala KNVB, tetapi Ruud Van Nistelrooy mengundurkan diri begitu saja sebelum musim pertamanya berakhir.

BACA JUGA:Link Live Streaming Laga Seru Brighton vs Southampton di Liga Inggris 2024/25

BACA JUGA:Tyrique George Si Anak Ajaib Chelsea Bakal Jadi Bintang The Blues, Maresca: Bakatnya Luar Biasa

Ruud Van Nistelrooy sendiri menyatakan kurangnya dukungan setelah kepergiannya, sementara laporan media mengklaim bahwa ia berselisih dengan beberapa pemain dan petinggi.

Apa pun yang terjadi, ia menghadapi tugas berat untuk mempertahankan Foxes yang baru promosi di liga.

Leicester hanya memenangkan dua pertandingan Liga Primer sepanjang musim dan akan berhadapan dengan Brentford di kandang lawan pada hari Sabtu.

Ruud Van Nistelrooy Berjanji Bawa Filosofi Enzo Maresca ke Leicester City

Setelah ditunjuk sebagai pelatih  Leicester City, Ruud Van Nistelrooy mengatakan ingin mempertahankan gaya permainan menyerang yang diterapkan Enzo Maresca dan terus menerapkan sistem taktis tersebut di Liga Inggris.

BACA JUGA:Gaji Mohamed Salah Lampaui Gaji Cristiano Ronaldo, Liverpool Terpaksa Terima Transfer Impian

BACA JUGA:Ederson: Mengapa Man Utd, Man City dan Liverpool Berebut Gelandang Bintang Atalanta

“ Saya harus mengatakan, banyak prinsip dan struktur yang saya lihat di lapangan, baik dengan atau tanpa bola, adalah struktur yang sering saya gunakan ketika saya menjadi pelatih di PSV dan Manchester United," kata Ruud Van Nistelrooy.

" Cara Leicester City bermain di bawah asuhan Maresca, menjuarai Championship, lalu dipromosikan ke Premier League, saya juga melihat prinsip-prinsip itu terus hadir dalam cara bermain, gagasan yang jelas dalam bermain sepak bola. "

Ruud Van Nistelrooy menegaskan tujuannya adalah membawa Leicester kembali ke puncak dan menjauh dari zona degradasi.

" Kami akan mendekati setiap pertandingan dengan satu ide, yaitu menang. Terkadang lawan lebih kuat, namun kami harus menemukan cara untuk menang. Terkadang Anda perlu bermain bertahan dan melakukan serangan balik."

Sumber: