Ini Alasan Presiden Tidak Perlu Menerima Mundurnya Gus Miftah
KH Imam Jazuli Lc., MA.-ist-
SENIN 9 Desember, merupakan hari bahagia bagi Bapak Sonhaji dan keluarga, yang telah diberangkatkan ke tanah suci untuk menunaikan ibadah umrah.
Gus Miftah tidak hanya meminta maaf kepada korban dan keluarga besarnya melainkan juga menunjukkan komitmen baik dan ketulusan dalam permohonannya.
Tidak banyak orang yang berjiwa besar seperti itu, karenanya Gus Miftah layak menjadi pemimpin di negeri ini.
BACA JUGA:Gojlokan atau Roasting bagian dari Penyedap Canda yang Mentradisi di Lingkungan Nahdliyin
Bapak Sonhaji sendiri tidak hanya memaafkan dan meminta maaf kepada Gus Miftah, tetapi juga menyadari kerugian besar yang harus ditanggung oleh Gus Miftah. Setelah mengetahui Gus Miftah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden, bapak Sonhaji memohon kepada Presiden Prabowo Subianto untuk menolak mundurnya Gus Miftah itu.
Jiwa besar yang telah ditunjukkan oleh bapak Sonhaji dan keluarganya tidak mendapatkan simpati dari publik terutama Netizen. Kini banyak Netizen yang menilai miring pilihan hidup Sonhaji untuk memaafkan Gus Miftah dan menangis memohon kepada Presiden agar menolak pemunduran diri Gus Miftah. Bapak Sonhaji yang semula mendapat curahan simpati berubah menjadi target kritik.
Dari sini kita mulai dapat menilai bahwa peristiwa Gus Miftah dan Bapak Sonhaji dieksploitasi. Simpati yang ditunjukkan oleh publik netizen adalah simpati palsu.
Berbagai donasi yang dikucurkan kepada Bapak Sonhaji dan keluarga hanya untuk panjat sosial (pansus) dan monetisasi akun media sosial mereka. Sebaliknya simpati yang tulus dan perjuangan akan nilai-nilai luhur sama sekali tidak tampak.
Seandainya tujuan publik Netizen adalah menegakkan nilai-nilai ketimuran, adab dan sopan santu, sikap Gus Miftah yang menyampaikan permohonan maaf kepada korban, kepada presiden yang tela memberikan kepercayaan, dan kepada publik yang merasa tersinggung, juga mendapatkan apresiasi.
Begitu pula, sikap Bapak Sonhaji yang memaafkan Gus Miftah, bersilaturahmi ke Pesantren Ora Aji, dan memohon kepada Presiden untuk menolak pemunduran diri Gus Miftah, juga mendapat apresiasi.
Ternyata, semua sikap mulia dan berbudi pekerti luhur baik yang ditunjukkan oleh Gus Miftah maupun Bapak Sonhaji, sama sekali tidak mendapatkan apresiasi.
Sebaliknya, publik netizen kekeh dalam sikap awalnya yang menghujat Gus Miftah, bahkan sekarang telah menyalahkan Bapak Sonhaji sebagai orang yang tidak sadar harga dirinya telah dihina.
BACA JUGA:Ngaji Ukhuwah dari Hadratussyekh Hasyim Asy'ari
Netizen Sering Berlebihan
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: