Wakil Ketua MUI Minta Polemik Gus Miftah Disudahi, Jadikan Bahan Pembelajaran
Gus Miftah akhirnya minta maaf langsung kepada penjual es teh.--X @Heraloebss
JAKARTA, DISWAY.ID-- Wakil Ketua Wantim Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Sa'adi meminta masyarakat untuk menyudahi polemik yang disebabkan oleh ucapan Gus Miftah.
Kata-kata yang dilontarkan Utusan Khusus Presiden tersebut kepada penjual es dinilai tidak sopan dan diduga merendahkan, sehingga banyak dikecam netizen.
Sederet kontroversial lain di masa lalu pun kembali menjadi perbincangan panas media sosial.
BACA JUGA:Ini Alasan Presiden Tidak Perlu Menerima Mundurnya Gus Miftah
"Sebaiknya masyarakat menyudahi polemik yang terkait dengan peristiwa Gus Miftah. Selain tidak produktif, yang bersangkutan juga sudah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan," terang Zainut dalam keterangan yang diterima Disway, 9 Desember 2024.
Menurutnya, kejadian ini merupakan pelajaran yang perlu diambil oleh para tokoh agama dalam memberikan dakwahan.
"Menurut saya peristiwa tersebut hendaknya dijadikan sebagai ibrah atau pelajaran yang berharga bagi setiap pelaku dakwah, ustadz, dan tokoh agama agar dalam mengemban tugas dakwah atau penyiaran agama agar berhati-hati dalam memilih diksi maupun redaksi kalimat," tutur mantan Wakil Menteri Agama ini.
Dengan begitu, setiap perkataan yang terucap tidak menimbulkan kegaduhan dan melukai perasaan orang lain.
Di samping itu, ia juga mengingatkan kepada para pendakwah tersebut untuk menjadikan ruang publik sebagai media edukasi masyarakat.
BACA JUGA:Kubu Agung Laksono Bakal Laporkan Hasil Munas Tandingan PMI ke Kementerian Hukum
"Hendaknya setiap pelaku dakwah menjadikan ruang publik sebagai media edukasi masyarakat dengan menyampaikan pesan-pesan keagamaan yang mencerahkan, mendidik dan menyejukkan," tambahnya.
Dalam hal ini, ruang publik harus bebas dari ujaran kebencian, fitnah, hoax, dan ungkapan yang bernada merendahkan orang lain.
"Kepada Gus Miftah secara pribadi saya menghargai sikap yang beliau ambil yaitu dengan penuh kesadaran menyampaikan permohonan maaf dan disertai dengan pengunduran diri dari jabatan yang diembannya. Saya kira hal tersebut merupakan sikap yang terpuji dan bertanggung jawab," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: