Journey to TGX Diikuti Ratusan Cyclist dari 52 Kota, Legacy Gus Ipin Bangun Sports Tourism di Trenggalek

Journey to TGX Diikuti Ratusan Cyclist dari 52 Kota, Legacy Gus Ipin Bangun Sports Tourism di Trenggalek

Azrul Ananda ketika melintasi JLS di Journey to TGX 2023, event ultra cycling kolaborasi Mainsepeda dan Pemkab Trenggalek yang dipimpin Bupati Nur Arifin.--

SURABAYA - Bupati Muhammad Nur Arifin sukses menyulap kota Trenggalek dalam banyak hal. Dalam urusan pariwisata -Gus Ipin- begitu ia biasa disapa sukses membangun sports tourism lewat sebuah event sepeda bernama Journey to TGX.

Journey to TGX merupakan event kolaborasi Mainsepeda (DBL Indonesia) bersama Pemkab Trenggalek. Event yang sudah berjalan dua tahun, yang disupport oleh Disway National Network itu kini menjadi signature event berkonsep sports tourism yang ada di Trenggalek.

Seperti namanya Journey to TGX, event ini mengajak para pesepeda untuk berpetualang ke Trenggalek. TGX sendiri merupakan singkatan dari Trenggalek, yang selama ini dipopulerkan oleh Nur Arifin.

Journey to TGX tahun ini merupakan edisi kedua. Edisi pertamanya cukup sukses diikuti ratusan cyclist dari berbagai kota di Indonesia. Di edisi kedua ini ada 400 pesepeda yang tertantang menjelajah pesona rute Journey to TGX. Mereka datang dari 91 komunitas yang berasal dari 52 kota di 10 provinsi.

Journey to TGX berlangsung di 14 Desember 2024. Para peserta diajak bersepeda jarak jauh. Start dari Surabaya menuju finis di Trenggalek. Total rutenya lebih dari 250 km.

BACA JUGA:Bupati Nur Arifin: Journey to TGX Bikin Hotel di Trenggalek Full

Menu utama dari rute Journey to TGX tetap rute Jalur Lintas Selatan (JLS). Rute ini menawarkan pesona bibir pantai di Samudra Hindia. Keesokan harinya, 15 Desember, peserta bisa sedikit rileks lewat recovery ride dengan menikmati pesona kota Trenggalek.

Menu utama dari rute Journey to TGX tetap rute Jalur Lintas Selatan (JLS). Rute ini menawarkan pesona bibir pantai di Samudra Hindia. Sementara hari kedua, 15 Desember, peserta bakal diajak menikmati pesona kota Trenggalek lewat recovery ride.

"Journey to TGX tahun ini menjadi event pamungkas Mainsepeda di 2024. Terima kasih untuk antuasime para peserta yang begitu tinggi. Banyak peserta baru yang penasaran dengan Trenggalek. Tapi tak sedikit juga alumni tahun lalu yang kangen dengan Trenggalek karena banyak hidden gem-nya," kata Azrul.

Tahun ini peserta Journey to TGX tidak dibawa finis di Pendopo Kantor Bupati. Tapi ke Pasar Pon yang menurut Azrul Ananda seperti Quincy Market di Boston, Amerika Serikat.

Panitia Journey to TGX tahun ini memperbolehkan seluruh jenis sepeda, kecuali eBike. Selebihnya fixed gear, folding bike, dan jenis sepeda lain diizinkan.

Meskipun demikian, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk alasan keselamatan. Misalnya sepeda harus dilengkapi rem serta lampu depan-belakang. Layaknya ultra-cycling pada umumnya, para peserta juga wajib membawa ban cadangan, toolkit, dan bike computer dengan GPS.

CEO Wdnsdy Bikes John Boemihardjo setelah cek rute menyebut tahun ini jalur yang dibuat panitia bervariasi. "Pemandangannya pun bagus dan tidak membosankan," ujarnya.

BACA JUGA:Journey to TGX: Kerjasama Kenalkan Pariwisata Trenggalek Lewat Event Sepeda

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads