Prabowo Singgung Biaya Pilkada Mahal, PDIP: Jangan Hanya Salahkan Rakyat, yang Hamburkan Uang Elite Politik!
Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif PDIP Deddy Sitorus buka suara soal usulan Presiden Prabowo agar gubernur dipilih langsung oleh rakyat.--Anisha Aprilia
JAKARTA, DISWAY.ID – PDIP merespons pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyebut ongkos Pilkada memakan biaya mahal.
Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif PDIP Deddy Sitorus buka suara soal usulan Presiden Prabowo agar gubernur dipilih langsung oleh rakyat.
Ia mengatakan partainya tak terburu-buru menyikapi usulan tersebut. Ia menegaskan bahwa partainya memiliki prinsip agar rakyat tetap memiliki kedaulatan dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
BACA JUGA:Vicky Prasetyo Ikhlas Kalah Tarung di Pilkada Pemalang: Tuhan yang Menentukan
Salah satunya soal usulan kepala daerah dipilih DPRD.
"Soal pemilu dipilih DPRD, saya kira kami di PDI Perjuangan tidak akan terburu-buru. Yang pasti kami menganut prinsip kedaulatan rakyat adalah prinsip utama dalam pemilu, vox populi vox dei, suara rakyat suara Tuhan. Dan kedaulatan rakyat itu dikejawantahkan melalui pemilu langsung," kata Deddy, Minggu, 15 Desember 2024.
BACA JUGA:281 Gugatan Sengketa Pilkada Dibawa ke MK, Ini Rinciannya
Soal biaya mahal, lanjut Deddy, hal itu karena hilangnya moral, etika, dan keserakahan yang ingin melangkahi peraturan dan perundang-undangan.
"Itu yang membuat biaya mahal. Jadi, jangan hanya menyalahkan rakyat biaya mahal. Karena yang menaburkan uang itu kan memang dari elite politik sendiri, kan, gitu. Partai-partai membangun basis dukungan di bawah pasti tidak perlu uang besar-besar, kan, begitu logikanya. Tetapi kalau mau main jalan pintas, mau tidak mau pasti main uang besar," kata Deddy.
BACA JUGA:Prabowo Gulirkan Ide Ubah Sistem Pilkada, Gubernur Dipilih Langsung oleh DPRD
Meski demikian, Deddy menyampaikan PDIP akan menguji apakah memang usulan dari Prabowo itu betul-betul bisa dilaksanakan atau tidak.
"Tetapi pada prinsipnya, kami tetap ingin pemilu langsung dan kedaulatan di tangan rakyat. One man, one vote," tegas Deddy.
Soal bagaimana menurunkan biaya Pilkada yang masih sangat mahal, menurut Deddy, ada cara untuk melakukan intervensi.
BACA JUGA:Pilkada Jakarta Usai, Ridwan Kamil: Tidak Ada Kata Akhir dalam Pengabdian Kepada Bangsa dan Negara
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: