Pungli Marak di Destinasi Wisata, Pemerintah Daerah Diminta Lebih Proaktif

Pungli Marak di Destinasi Wisata, Pemerintah Daerah Diminta Lebih Proaktif

Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, menyoroti bahwa meskipun ada upaya untuk mengurangi pungli, praktik tersebut masih sering terjadi, terutama saat musim wisatawan ramai.-Disway.id/Fajar Ilman-

JAKARTA, DISWAY.ID - Kasus pungutan liar (pungli) di beberapa destinasi wisata masih menjadi masalah yang terus berulang, meski pemerintah telah mengeluarkan surat edaran dan melakukan koordinasi dengan pihak terkait.

Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, menyoroti bahwa meskipun ada upaya untuk mengurangi pungli, praktik tersebut masih sering terjadi, terutama saat musim wisatawan ramai.

BACA JUGA:Viral Pungli Kotak Makan Bergizi Gratis, Wamendikdasmen Ingatkan ini

BACA JUGA:Viral Video Wisatawan Air Terjun Tumpak Sewu Diduga Kena Pungli Tiket Masuk, Dinas Pariwisata Lumajang Buka Suara

"Kita melihat bahwa kasus pungli ini selalu berulang, walaupun sudah ada surat edaran, sudah ada koordinasi dengan kepala dinas. Ini sebenarnya masalah yang harus diselesaikan secara lebih proaktif," katanya di Taman Margasatwa Ragunan, Jaksel, Jumat 27 Desember 2024.

Menurutnya, pemerintah daerah memegang peran penting dalam mengatasi pungli ini.

Sebab, karena destinasi wisata dikelola oleh pemerintah daerah, diharapkan mereka lebih proaktif dalam melakukan razia dan memastikan tidak ada pungli yang terjadi.

BACA JUGA:Polisi Berlakukan Car Free Night di Puncak Bogor saat Malam Tahun Baru, Cek Rute Alternatif di Sini

BACA JUGA:Sambut Libur Nataru, Kebun Binatang Ragunan Ajak Edukasi Pengunjung Sambil Beri Makan Satwa

Bahkan, pada akhir November lalu, masalah ini menjadi salah satu topik utama dalam rapat di Kemenko Perekonomian.

Pemerintah telah mengeluarkan langkah konkret dengan mengedarkan surat edaran di awal Desember untuk meminta pemerintah daerah lebih mengantisipasi potensi pungli.

Salah satu contoh kasus yang mencuat adalah destinasi wisata Tumpak Sewu di Jawa Timur, yang sempat ramai akibat pungli yang terjadi di dua kabupaten yang mengelola kawasan tersebut.

"Di Tumpak Sewu, tiket yang dikenakan dua kali, karena ada dua kabupaten yang mengelola. Tapi sekarang sudah diberlakukan sistem tiket terpadu, one gate entrance, untuk mengurangi pungli," jelas Ni Luh Puspa.

BACA JUGA:Kejar Bus Telolet, Bocah Tewas Tertabrak Taksi di Ragunan

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads