Emilia Contessa Idap Diabetes dan Hipertensi Sebelum Meninggal Dunia, Ada Luka di Kaki

Emilia Contessa Idap Diabetes dan Hipertensi Sebelum Meninggal Dunia, Ada Luka di Kaki

Emilia Contessa, penyanyi lawas Indonesia meninggal dunia. --Instagram @emiliacontessa57

JAKARTA, DISWAY.ID – Penyanyi legendaris Emilia Contessa meninggal dunia karena sakit.

Pihak manajemen Denada, Risna Ories mengungkapkan bahwa almarhumah Emilia Contessa sebelumnya memiliki riwayat penyakit diabetes dan hipertensi yang diderita sudah cukup lama.

"Kalau ibunda Denada, tante Emelia itu setahu aku ya, karena emang dari dulu itu beliau kan memang ada sakit gula ya, diabetes gitu, sama darah tinggi, setahu aku," ujar Risna Ories dalam konferensi pers via Zoom, Senin 27 Januari 2025.

BACA JUGA:Kabar Duka! Emilia Contessa Ibunda Denada Meninggal Dunia

Lebih lanjut, Risna Ories mengatakan bahwa mendiang Emilia Contessa sempat berobat di Jakarta untuk menyembuhkan luka yang tak kunjung sembuh pada kakinya sebelum meninggal dunia.

"Emang udah lama sih, dan beliau juga kan sempat waktu itu berobat di mana ya, di Jakarta, berobat di Jakarta itu untuk menyembuhkan luka, bahkan kakinya kalau nggak salah waktu itu, yang bermasalah," ujar Risna.

Emilia Contessa tinggal di Banyuwangi bersama suaminya dan adik bungsu dari Denada.

BACA JUGA:Kabar Duka! Emilia Contessa Ibunda Denada Meninggal Dunia

"Yang di Banyuwangi kebetulan masih ada adeknya Denada yang paling kecil, cowok, di sana juga ada saudara-saudaranya ibundanya, ya saudara-saudara beliau yang merawat di sana, yang menemani, dan juga ada suaminya beliau juga," pungkasnya.

BACA JUGA:Denada dan Dewi Gita Lestarikan Drama Tari Jaipongan Bertajuk Nyimas Kawung Anten

Luka pada Kaki Diabetes

Menurut laman resmi Yankes Kemenkes, diabetes melitus (DM) merupakan masalah kesehatan global, dimana prevalensi DM meningkat setiap tahun terutama di kelompok risiko tinggi.

Saat ini diperkirakan jumlah penderita DM sekitar 415 juta orang.

Indonesia menempati urutan ketujuh jumlah penderita DM dewasa dengan jumlah sekitar 10 juta orang, dan urutan ketiga jumlah penderita gangguan toleransi glukosa dengan jumlah sekitar 29 juta orang.

BACA JUGA:Denada Berzumba di Surabaya: Akan Aku Kenang Selamanya

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads