Pihak Berwajib Mulai Selidiki Ambruknya Tower Provaider di Bekasi

Pihak Berwajib Mulai Selidiki Ambruknya Tower Provaider di Bekasi

Pihak Kepolisian terus mendalami insiden ambruknya penyangga tower beton di Kavling Bumi Indah, Desa Karangsatria, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi mengakibatkan seorang pekerja tewas karena tertimpa puing-puing.-dok disway-

BEKASI, DISWAY.ID - Pihak Kepolisian terus mendalami insiden ambruknya penyangga tower beton di Kavling Bumi Indah, Desa Karangsatria, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten BEKASI mengakibatkan seorang pekerja tewas karena tertimpa puing-puing.

Kapolsek Tambun Selatan Kompol Wuryanti menyatakan, pihaknya akan melibatkan ahli konstruksi untuk mengetahui penyebab robohnya beton penyangga tersebut.

"Sementara belum tahu penyebab robohnya, karena kami memerlukan keterangan dari ahli konstruksi dan perlu pemeriksaan dulu," jelas Wuryanti di Bekasi pasa Selasa, 28 Januari 2025.

BACA JUGA:Pagar Laut Simbol Kekuasaan Atas Ruang Publik, Pakar Kebijakan Publik: Pemerintah Tak Transparan pada Masyarakat

BACA JUGA:23 Lokasi Nonton Pertunjukan Barongsai di Jabodetabek Spesial Imlek 2025 Gratis, Saksikan Keseruannya Bersama Keluarga!

Wuryanti menyatakan, pihaknya sudah memeriksa tujuh orang saksi yang terdiri dari pekerja tower yang selamat dan pemilik tower itu sendiri.

"Jadi ada pekerja yang selamat, kemudian ada satu kepala tukang, terus sama satu lagi yang dari pihak provider," jelas dia.

Ia menyebutkan, pihaknya belum bisa memastikan apakah kelalaian dalam pengerjaan tersebut menyebabkan menara rubuh dan mengakibatkan satu orang pekerja meninggal dunia.

BACA JUGA:Kunjungi Festival Bandeng di Rawa Belong, Pj Gubernur Jakarta Ungkap Nilai Sejarahnya

BACA JUGA:Serunya Warga Padati Festival Bandeng Rawa Belong Sambut Imlek 2025

"Nanti masih dalam penyelidikan, jadi tidak bisa disimpulkan sekarang (ada atau tidaknya kelalaian kerja)," kata dia.

Selain itu, Kepala Kantor SAR Jakarta Desiana Kartika Bahari sebelumnya menyatakan, pasca ambruknya beton penyangga, kondisi menara kini dalam kondisi yang tidak aman.

Desiana menjelaskan, timnya tidak bisa menggunakan crane untuk mengangkat menara agar korban bisa segera dievakuasi. Cara ini bisa mengakibatkan tower runtuh dan berakibat kerusakan yang lebih parah.

BACA JUGA:Dukung Penghematan Anggaran 2025, KPK Pastikan Tak Pangkas Honor Pegawai

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads