Ramai Tagar Kabur Aja Dulu Bikin Heboh, DPR Hingga KemenP2MI Angkat Bicara

Tagar kabur aja dulu jadi tren--iStockphoto
JAKARTA, DISWAY.ID - Tagar #KaburAjaDulu kini ramai dibicarakan di media sosial, di mana banyak netizen membahas peluang besar bekerja di luar negeri serta berbagi kisah sukses pekerja migran Indonesia (PMI) yang berhasil meraih karier cemerlang di negara lain.
Menanggapi fenomena ini, Anggota Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, mengingatkan publik untuk tidak terburu-buru mengikuti tren #KaburAjaDulu di media sosial.
Ia menganjurkan masyarakat yang berminat bekerja di luar negeri agar terlebih dahulu mencari informasi yang akurat melalui Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI).
"Bagi yang berminat untuk bekerja di luar negeri, manfaatkanlah informasi dari lembaga resmi seperti KemenP2MI dan lembaga lainnya untuk mendapatkan kesempatan kerja yang aman dan sah,” ungkap Charles dalam keterangan yang diterima pada Selasa 11 Febuari 2025.
Charles menjelaskan bahwa KemenP2MI menyediakan berbagai informasi penting bagi masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri secara legal, yang dapat menghindarkan mereka dari ancaman kejahatan internasional.
Ia juga menyoroti kenyataan bahwa banyak warga negara Indonesia yang terjebak menjadi pekerja migran ilegal karena tergiur tawaran gaji tinggi dari agen tidak resmi.
Pada sisi lain, pekerja migran yang berangkat secara ilegal berisiko menjadi korban penipuan, eksploitasi, bahkan terancam hukuman pidana di negara tempat mereka bekerja.
"Harapan kami, masyarakat tidak mudah tergiur iming-iming gaji besar dari agen tidak resmi atau calo. Pastikan keberangkatan melalui jalur legal dengan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan pemerintah," ucapnya.
Selain itu, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, menyatakan bahwa permintaan pasar internasional terhadap pekerja migran Indonesia sangat tinggi.
Menurut data, lebih dari 1 juta job order belum dimanfaatkan dengan optimal hingga awal tahun 2025.
Menyikapi peluang tersebut, Menteri Karding menargetkan untuk mengirimkan minimal 400 ribu pekerja migran Indonesia pada tahun 2025, jauh lebih tinggi dari angka tahun sebelumnya yang hanya 297 ribu orang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: