Kepsek MAN 2 Kota Bekasi Buka Suara Usai Didemo Siswanya Sendiri yang Nuntut Transparansi Anggaran

Kepsek MAN 2 Kota Bekasi Buka Suara Usai Didemo Siswanya Sendiri yang Nuntut Transparansi Anggaran

Kepsek MAN 2 Kota Bekasi, Nina Indriana membantah klaim mengenai tidak dibayarkannya gaji instruktur ekstrakurikuler yang telah dikompensasi hingga November 2024.-Disway.id/Dimas Rafi-

BEKASI, DISWAY.ID - Kepala sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Bekasi mengomentari aksi demo yang dilakukan oleh sejumlah siswanya pada Senin, 17 Febuari 2025.

Kepsek MAN 2 Kota Bekasi, Nina Indriana membantah klaim mengenai tidak dibayarkannya gaji instruktur ekstrakurikuler yang telah dikompensasi hingga November 2024.

BACA JUGA:Awal Mula Terjadinya Demo di MAN 2 Kota Bekasi, Dipicu Transparansi Anggaran!

BACA JUGA:MAN 2 Kota Bekasi Didemo oleh Siswanya Sendiri, Kemenag: Lakukan Evaluasi

"Mohon izin, untuk pelatih, bahkan ini bukti ada di bendahara bahwa sampai November sudah dibayarkan," ungkap Nina di Bekasi pada Selasa, 18 Febuari 2025.

Nina menjelaskan, kegiatan ekstrakurikuler tidak akan dilaksanakan pada periode Desember 2024 hingga Januari 2025 karena belum ada Surat Keputusan (SK) untuk pembina.

Meskipun demikian, ia mengakui bahwa ia telah mengeluarkan keputusan terbaru untuk memastikan bahwa kegiatan ekstrakurikuler dapat segera dilanjutkan.

"Kemarin sudah saya terbitkan, di hari kemarin sudah. Jadi itu sudah terkonfirmasi untuk pelatih," ujar dia.

Sebelumnya, sebanyak 850 siswa/siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Bekasi menggelar aksi damai saat apel di halaman sekolah pada Senin, 17 Febuari 2025.

BACA JUGA:Puncak Demo Indonesia Gelap, 775 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi BEM SI

Seorang siswa berinisial J menyatakan, banyak siswa yang merasa terpaksa melakukan aksi protes akibat ketidakpuasan mereka terhadap kepemimpinan kepala sekolah.

Salah satu kebijakan yang membuat siswa/siswi tidak puas adalah klaim bahwa kepala sekolah tidak memberikan gaji bulanan kepada instruktur kegiatan ekstrakurikuler.

Hal ini memaksa siswa/siswi untuk menabung uang sakunya untuk membayar gaji instruktur kegiatan ekstrakurikuler.

"Jadi, anak-anak yang ekskul itu putar otak entah itu nombok pakai uang sendiri atau apa supaya bisa bayar gaji pelatihnya gitu," Jelas J di Bekasi pada Selasa, 18 Febuari 2025.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads