Genjatan Senjata Kesempatan Dompet Dhuafa Kirim Tim Kemanusiaan ke Palestina hingga Kirim Ratusan Dai Ke Belasan Negara
Momentum gencatan senjata di Palestina, Dompet Dhuafa mendorong Gerakan Diplomasi Kemanusiaan: Indonesia for Palestine sebagai bentuk kepedulian Indonesia untuk masyarakat Palestina.--Dompet Dhuafa
Ustaz Ahmad Shonhaji selaku Ketua Pengurus Yayasan Sumberdaya Masyarakat Indonesia mengatakan, “pengiriman tenaga relawan ini merupakan kali kesekian yg dilakukan oleh Dompet Dhuafa, setelah sebelumnya di kurun November-Desember 2023 untuk tugas Diplomasi Kemanusiaan yang mengawal bantuan dan membangun hubungan kemitraan melalui jalur Mesir hingga perbatas Raffah. Kemudian di pertengahan 2024 kembali diberangkatkan utusan kemanusiaan melalui jalur Amman, Jordania untuk tugas yang sama”.
Hal ini juga ditegaskan oleh Ahmad Juwaini selalu Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika menegaskan bahwa sejak berdirinya Dompet Dhu'afa sudah melalukan dakwah dan bantuan di Palestina.
"Saya sampaikan bahwa Dompet Dhuafa berdiri tahun 1993 dan sejak itu bisa dikatakan tidak pernah berhenti membantu saudara-saudara kita di Palestina kami membantu masyarakat Palestina yang terus-menerus dilakukan adalah melalui organisasi-organisasi sosial," jelasnya.
"Kami berulang kali mengirim bantuan secara langsung dengan mengirimkan tim kemanusiaan yang masuk ke wilayah Palestina berbagai bentuk bantuan yang kami lakukan dari mulai bantuan kesehatan bantuan makanan sampai kepada bantuan pendidikan penyediaan mobil ambulan mendukung pembangunan rumah sakit dan klinik penyediaan layanan kesehatan, pabrik roti dan berbagai hal yang sudah kami lakukan untuk membantu masyarakat di Palestina," imbuh Juwaini.
Sementara Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia Muhammad Anis Mata mengungkapkan bantuan-bantuan yang disalurkan oleh Dompet Dhuafa tidak lain menjalankan perintah dari ayat suci Al-Quran.
"Pemilihan diksi dhu'afa ini itu luar biasa mengilhami bagi kita bukan hanya di lingkaran para pekerja kemanusiaan tapi juga secara umum dan waktu kita membantu kaum Dhu'afa sebenarnya yang kita lakukan adalah satu realisasi dari janji Allah subhanahu wa ta'ala yang disebutkan di dalam Al-Qur’an," terangnya.
Pada kesempatan ini Wamenlu berharap Dompet Dhuafa bisa mejadi organisasi yang lebih besar lagi dan semakin manfaatnya.
"Sudah saatnya Dompet Dhuafa menjadi organisasi internasional dan bekerja di wilayah yang lebih luas, saya kira pelepasan Dai ini sesuatu yg luar biasa dan percayalah dari sekian ribu penerima bantuan mereka akan menjadi pemimpin di masa depan," harapnya.
Di lain pihak Dompet Dhuafa mengapresiasi inisiasi baik dari Kementerian Luar Negeri untuk membangun konsorsium lembaga kemanusiaan dari Indonesia dalam rangka percepatan respon untuk Palestina, dan Dompet Dhuafa juga menyambut baik dan berterimakasih karena telah dipercaya untuk menjadi sekretariat working group for palestine di konsorsium kemanusiaan Indonesia di bawah koordinasi Kementerian Luar Negeri.
Di sisi lain, kondisi umat islam di berbagai belahan dunia, terkhusus di Indonesia yang mencakup wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) masih membutuhkan penguatan dakwah dan edukasi keislaman yang berkelanjutan.
Banyak wilayah yang masih kekurangan dai, akses literasi islam yang terbatas, serta tantangan dalam menghadapi islamophobia di beberapa negara.
Oleh karena itu, Dompet Dhuafa menghadirkan program Dakwah Melintas Batas, dengan mengirimkan 250 dai yang akan berdakwah di 11 negara dan berbagai daerah 3 T di Indonesia.
Mereka mengemban tugas mensyiarkan Islam rahmatan lil alamin dan dakwah ziswaf serta sebagai usaha menahan Islamofobia di negara penugasan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: