Kader NU Desak Prabowo Reshuffle Bahlil Setelah Penangguhan Gelar Doktor UI

Kader NU Desak Prabowo Reshuffle Bahlil Setelah Penangguhan Gelar Doktor UI

Gelar doktor Bahlil ditangguhkan UI-Screenshoot/YouTube-

JAKARTA, DISWAY.ID - Kader Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan, mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk segera mencopot Bahlil Lahadalia dari jabatan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), setelah Universitas Indonesia (UI) menangguhkan gelar doktor yang diberikan kepada Bahlil.

Umar menilai peristiwa ini sangat memalukan dunia pendidikan Indonesia. Ia mencatat bahwa penangguhan gelar doktor seorang menteri ini adalah kejadian pertama kali dalam sejarah Indonesia setelah kemerdekaan.

Umar juga menegaskan bahwa Bahlil harus mempertanggungjawabkan tindakannya, dengan mengundurkan diri dan meminta maaf kepada publik.

BACA JUGA:Ketua Komisi X DPR RI Desak UI Segera Keluarkan Sikap Resmi Soal Gelar Doktor Bahlil

"Pak Prabowo, ini pertama kalinya dalam sejarah Indonesia gelar doktor seorang menteri dibatalkan. Harusnya Bahlil dicopot, karena tindakannya telah mempermalukan dunia pendidikan di Indonesia," ujarnya.

Penangguhan gelar doktor Bahlil oleh UI berawal dari kontroversi seputar disertasinya yang berjudul "Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia". 

Disertasi tersebut dilaporkan mengandung dugaan kecurangan, yang akhirnya membuat Dewan Guru Besar UI merekomendasikan pencabutan gelar tersebut dan meminta Bahlil untuk mengulang proses disertasinya.

BACA JUGA:Hasil Sidang Etik Dugaan Pelanggaran Akademik oleh Bahlil Diungkap UI: Tunggu Keputusan Rektor

Selain itu, kebijakan Bahlil terkait distribusi gas LPG 3 kg juga menuai banyak kritik, khususnya dari kalangan masyarakat yang menilai kebijakan tersebut merugikan rakyat kecil. Kritikan terhadap kebijakan ini turut merusak citra Presiden Prabowo, yang dianggap tidak dapat mengendalikan menteri-menterinya dengan baik.

Melihat berbagai kontroversi yang melibatkan Bahlil, Umar Hasibuan bersama sejumlah pihak lainnya mengajukan tuntutan agar Presiden Prabowo segera mengambil langkah tegas dengan mencopot Bahlil dari jabatannya.

Hal ini dinilai penting untuk menjaga integritas pemerintahan dan memperbaiki kepercayaan publik terhadap kinerja kabinet.

BACA JUGA:Prabowo Sebut Ada Raja-Raja Kecil, Bahlil: Jangan ada yang menghambat, Gak Boleh!

Bahlil Lahadalia, yang memiliki gelar doktor di bidang Ilmu Ekonomi, mendapatkan gelar tersebut melalui program S3 di UI.

Disertasinya terkait dengan kebijakan dan tata kelola hilirisasi nikel di Indonesia yang dianggap krusial untuk pengembangan ekonomi nasional.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads