Investasi Danantara Incar Sektor Hilirisasi-Industri Hijau, Apa Potensi Untungnya?
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita.-Dok. Istimewa-
JAKARTA, DISWAY.ID - Menyusul resminya pembentukkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) oleh Presiden RI Prabowo Subianto pada Senin 24 Februari 2025 lalu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyampaikan harapannya agar pembentukan Danantara dapat melesatkan pertumbuhan sektor manufaktur.
Menurut Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, investasi Danantara ke sejumlah proyek industrialisasi diharapkan dapat dialokasikan untuk melengkapi pohon industri yang saat ini belum terisi seluruhnya.
"Seperti yang disampaikan oleh Bapak Menteri Perindustrian, gelombang pertama investasi Danantara sebesar USD 20 miliar akan dialokasikan ke sejumlah proyek industrialisasi, salah satunya petrokimia," ujar Febri kepada Disway, pada Senin 3 Maret 2025.
BACA JUGA:Awas! Industri Elektronik Terancam 'Semaput', Kemenperin: Terdampak Efisiensi
BACA JUGA:Link Live Streaming Malut United vs Arema FC di Liga 1 Indonesia 2024/25: Duel Sengit Papan Tengah!
Untuk melesatkan pertumbuhan sektor manufaktur, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita juga turut memberikan dukungannya ke Danantara, yang diharapkan salah satunya digunakan untuk program hilirisasi.
Apalagi, dirinya menambahkan, pemerintah juga telah menyiapkan beberapa proyek industrialisasi, yang juga merupakan salah satu prioritas Presiden Prabowo Subianto.
"Danantara akan berpengaruh terhadap kemajuan industri manufaktur di Indonesia, dengan fokus pada sejumlah kebijakan vital, di antaranya hilirisasi, transformasi digital, dan industri hijau,” ucapnya.
Sementara itu pada Februari 2025, Indeks Kepercayaan Industri (IKI) masih terus menunjukkan ekspansi dengan mencapai 53,15.
BACA JUGA:Kebohongan Menteri KKP Dibongkar Khozinuddin: Kita Dibikin Bodoh
BACA JUGA:Kapolres Ngada Terjerat Kasus Narkoba, Kabareskrim: Kalau Narkoba, Kita Serius
Posisi ini meningkat 0,05 poin dibandingkan Januari 2025 atau meningkat 0,59 poin dibandingkan dengan Februari tahun lalu.
Peningkatan IKI bulan Februari ini dipengaruhi oleh ekspansinya seluruh variabel pembentuk IKI yaitu pesanan baru, produksi dan persediaan.
Variabel pesanan baru mengalami ekspansi dengan peningkatan sebesar 1,83 poin dibanding bulan sebelumnya menjadi 54,57.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: