Dari Rumah Makan Hingga SCBD: Jejak MSY Saat Koordinir Dana Dugaan Suap Kasus CPO

JAKARTA, DISWAY.ID – Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung) kembali mengungkap babak baru dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait vonis lepas atau onslag dalam perkara korupsi ekspor crude palm oil (CPO) atau minyak goreng.

Dalam perkembangan terbaru, satu tersangka baru kembali ditetapkan, yakni MSY yang menjabat sebagai social security legal di PT Wilmar Group.

Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung, Abdul Qohar, membeberkan kronologi lengkap keterlibatan MSY.

BACA JUGA:Gaskeun! 10 Kode Redeem ML Terbaru Hari Ini, 16 April 2025

BACA JUGA:Sitaan Baru Kasus Suap Vonis Lepas CPO, Kejagung Temukan Mobil Mewah dan Sepeda Brompton

"Bermula dari pertemuan AR atau Ariyanto dengan Wahyu Gunawan. Di mana pada saat itu, Wahyu Gunawan agar perkara minyak goreng harus diurus, jika tidak hukumannya bisa maksimal bahkan melebihi tuntutan jaksa penuntut umum," ungkapnya dalam konferensi pers di gedung Kejagung, Selasa 15 April 2025.

Dari pertemuan itu, muncul permintaan biaya pengurusan perkara dan WG menyampaikan kepada AR bahwa perlu disiapkan dana.

"Dalam pertemuan tersebut, Wahyu Gunawan juga menyampaikan agar AR selaku pihak koorporasi untuk menyiapkan biaya kepengurusannya," katanya.

BACA JUGA:Sitaan Baru Kasus Suap Vonis Lepas CPO, Kejagung Temukan Mobil Mewah dan Sepeda Brompton

BACA JUGA:Update Prakiraan Cuaca Hari Ini di Jabodetabek, Rabu 16 April 2025

Selanjutnya, AR bertemu dengan MSY di Rumah Makan Daun Muda, Jakarta Selatan.

Dalam pertemuan tersebut, MSY disebut telah mengetahui dari AR bahwa WG menyatakan bisa membantu pengurusan perkara.

"Kemudian setelah dapat informasi tersebut MSY menyampaikan sudah ada tim yang mengurusnya," jelas Qohar.

Proses lobi dan aliran dana pun terus bergulir. Setelah beberapa pertemuan lanjutan, termasuk di Rumah Makan Layer Seafood Sedayu, permintaan dana meningkat drastis.

Sumber: