bannerdiswayaward

Sulitnya Bambu Pagar Laut Tangerang Dicabut Gunakan Tenaga Manusia, Nelayan Ungkap Jenis Bambu

Sulitnya Bambu Pagar Laut Tangerang Dicabut Gunakan Tenaga Manusia, Nelayan Ungkap Jenis Bambu

Nelayan Alar Jiban, Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, mengungkapkan bahwa pagar laut di wilayahnya sulit dicabut menggunakan tenaga manusia.-candra pratama-

TANGERANG, DISWAY.ID - Nelayan Alar Jiban, Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten TANGERANG, mengungkapkan bahwa pagar laut di wilayahnya sulit dicabut menggunakan tenaga manusia.

Pasalnya, pagar laut yang terbuat dari bambu itu berukuran besar.

"Kalau ukuran bambu itu ada 6 meter kurang lebih ya, 6 meter. Nah diameter mungkin sekitar 10 atau lebih itu, jenisnya bambu betung kalau gak salah," ujar seorang nelayan Desa Kohod, Marto, Rabu, 16 April 2025.

BACA JUGA:Perawat Penjual Obat Penggugur Kandungan ke Pria Pembuang Janin Ditahan Polsek Pondok Aren!

BACA JUGA:Jadi Tren, Masyarakat Ungkap Alasan Beli Emas Ramai-Ramai

Menurut Marto, jika pagar bambu ini dicabut secara manual, dipastikan tidak akan kuat. Sebab, saat proses pemasangannya pun menggunakan alat berat.

"Nggak bisa (tenaga manusia), harus pakai alat berat. Karena patok bambu ini memang ditancapnya melalui eskavator, maka pencabutannya pun memang harus pakai alat berat lagi," urainya.

Meski begitu, Marto mewakilkan para nelayan di Desa Kohod, mengapresiasi Kementerian Keluatan dan Perikanan (KKP) lantaran sudah merespon keluhan masyarakat.

BACA JUGA:Kolaborasi Hangat Elnusa Petrofin dengan Para Jurnalis, Gelar Wokrshop Kode Etik Jurnalistik di Jambi

BACA JUGA:Ramaikan Persaingan Rally Nasional, Dewa United Motorsports X MSRT Targetkan Juara Nasional Songsong Kejuaraan Internasional

"Saya ucapkan terima kasih juga yang mana mereka sudah respon. Memang keinginan kami pagar laut itu harus dicabut dengan tuntas," ujar Nelayan Alar Niban, Desa Kohod, Marto saat ditemui di lokasi, Rabu.

Marto mengugkapkan, nelayan di wilayahnya pun merasa bersyukur dengan adanya pembongkaran lanjutan tersebut. Pasalnya, sedikit lagi aktivitas nelayan kembali normal.

"Artinya aktivitas nelayan kami juga tidak ragu untuk menebar jaring dan sebagainya ya," ungkapnya.

Sebagai informasi, pagar laut yang masih tersisa di Perairan Kabupaten Tangerang kembali dilakukan pembongkaran, pada Rabu, 16 April 2025. Pagar dari bambu yang masih berdiri kokoh itu dibongkar menggunakan alat berat.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads