LG Batalkan Proyek Pengembangan Baterai EV di Indonesia, Apa Alasannya?

LG Batalkan Proyek Pengembangan Baterai EV di Indonesia, Apa Alasannya?

LG Electronics mengurungkan niat untuk berinvestasi pembuatan baterai untuk kendaraan listrik di Indonesia-LG Electronics-

JAKARTA, DISWAY.ID - Salah satu brand elektronik ternama asal Korea Selatan, LG, sukses mengejutkan masyarakat usai pihaknya memutuskan untuk membatalkan rencana investasi rantai pasok kendaraan listrik (Electric vehicle) sebesar Rp 7,7 miliar sekitar USD 29,8 triliun atau sekitar Rp 129,8 triliun dengan asumsi kurs Rp 16.862.

Diketahui, keputusan ini diambil oleh LG usai konsultasi mendalam dengan Pemerintah Indonesia mengenai perubahan dalam industri global.

BACA JUGA:Tanggapan Santai Prabowo LG Batal Investasi di Indonesia: Ada Perusahaan Lain, Indonesia Besar, Indonesia Cerah

BACA JUGA:Mees Hilgers Melambung Tinggi Nilai Transfermarkt Jadi Perhatian Media Belanda, El Nyengir Ditawar Bologna Ikut UCL

Salah satu alasan dibalik hal ini sendiri adalah karena permintaan kendaraan listrik di ranah global cenderung menurun.

Selain LG, konsorsium lainnya yang berada di bawah LG juga turut membatalkan rencana kerjasama mereka. Beberapa diantaranya adalah LG Energy Solution, LG Chem, LX International Corp, serta beberapa perusahaan lainnya.

“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar, kami memutuskan untuk mundur dari proyek ini,” ujar Perwakilan dari LG Energy Solution kepada Disway, pada Rabu 23 April 2025.

BACA JUGA:Buka-bukaan Investasi Aset Crypto, Pegawai Kantoran Wajib Melek Blockchain!

BACA JUGA:Barang Bukti Raib dan Digadai, Korban Investasi Bodong Edccash Laporkan Okum Polisi dan Jaksa ke KPK!

Rencana kerjasama ini awalnya merupakan rencana pengembangan baterai EV dengan pembangunan rantai pasok secara menyeluruh dengan memanfaatkan sumber daya nikel di Indonesia yang berlimpah.

Sebelumnya, LG sendiri juga bekerja sama dengan Pemerintah AS dan beberapa BUMN.

Kendati begitu, LG juga menambahkan bahwa pihaknya akan tetap menjalankan hidupnya di Indonesia. Salah satunya adalah proyek kerjasama dengan Hyundai Motor Group, salah satunya adalah pabrik baterai Hyundai LG Indonesia Green Power (HLI Green Power).

Di sisi lain, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan bahwa proyek investasi kendaraan listrik (EV) senilai USD 9,8 miliar yang telah disepakati antara Indonesia dan LG Energy Solution dari Korea Selatan pada 18 Desember 2020 tetap berjalan sesuai rencana walaupun LG dinyatakan sudah mundur.

Menurut Menteri ESDM, Bahlil Lahadila, secara keseluruhan menegaskan bahwa secara keseluruhan proyek tidak mengalami perubahan mendasar. Yang terjadi adalah penyesuaian mitra investasi dalam struktur joint venture (JV).

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads