Pencarian Iptu Tomi Marbun Dilanjutkan, Polisi Siapkan Tim Khusus dalam Operasi AB Moskona 2025
Pencarian terhadap IPTU Tomi Marbun yang hilang di Teluk Bintuni dilanjutkan lewat pelaksanaan Operasi AB Moskona 2025 kini memasuki tahapan krusial-Istimewa-
Ironisnya, kasus yang belum tuntas itu malah mengantarkan sang Kapolres Teluk Bintuni, AKBP Choiruddin Wahid, mendapat promosi dan kenaikan pangkat menjadi Kabid Propam Polda Papua Barat Daya.
Hal ini tertuang dalam Surat Telegram Kapolri ST/489/III/KEP/2025.
Nathaniel Hutagaol, kuasa hukum keluarga Iptu Tomi Marbun, mengecam keras keputusan ini. Sebab, promosi jabatan itu dilakukan di saat kasus hilangnya anak buah yang belum tuntas.
“Ini pelecehan terhadap hak asasi manusia dan penghancuran nilai-nilai keadilan. Secara khusus, ini merupakan pukulan berat bagi keluarga Iptu Tomi Marbun serta rakyat Indonesia,” tegas Nathaniel dalam keterangannya kepada media, Sabtu 15 Maret 2025.
Ia juga menyoroti sikap kepolisian yang dinilai kurang transparan dalam menangani kasus ini.
BACA JUGA:PHK Sepihak Tenaga Pendamping Profesional Desa, Wamendes: Seharusnya Tak Boleh Berpartai
“Sejak tiga bulan lalu, pihak Polres Teluk Bintuni belum pernah mengeluarkan rilis resmi terkait hilangnya Iptu Tomi Marbun, apalagi memberikan kejelasan kepada keluarga. Tapi justru Kapolresnya malah mendapat promosi dan kenaikan pangkat. Ini sangat tidak masuk akal!” tambahnya.
Keluarga Tuntut Keadilan
Adik kandung Iptu Tomi Marbun, Monterry Marbun, mengungkapkan kekecewaannya atas keputusan tersebut. Pihak keluarga lalu mengirimkan surat keberatan ke Mabes Polri atas promosi jabatan AKBP Choiruddin Wahid
“Hari ini kami telah mengirimkan surat keberatan kepada Kapolri terkait promosi dan kenaikan pangkat AKBP Choiruddin Wahid. Bagi kami, ini seperti bentuk penghargaan atas hilangnya kakak kami. Seolah-olah, kasus ini dianggap sebagai prestasi,” ujar Monterry dengan nada geram.
Nathaniel Hutagaol pun menambahkan bahwa promosi seharusnya diberikan kepada pejabat yang memiliki prestasi, bukan yang masih terlibat dalam kasus yang belum terselesaikan.
“Dimana-mana orang yang mendapat promosi itu karena prestasinya. Tapi ini, ada anak buah yang hilang tanpa kejelasan, dan malah komandannya mendapat kenaikan pangkat. Ini sangat menyedihkan dan mengecewakan. Terlebih, AKBP Choiruddin Wahid masih dalam pemeriksaan Propam atas laporan kami. Seharusnya, tunggu dulu sampai investigasi selesai,” tegas Nathaniel.
Menutup pernyataannya, Monterry Marbun menegaskan bahwa keluarga tidak akan tinggal diam.
“Jangan kira kami ini badut atau orang-orang yang bisa dipermainkan. Nyawa abang saya bukan sesuatu yang bisa diabaikan begitu saja. Kami akan terus berjuang dan mengejar siapapun yang bertanggung jawab atas hilangnya Iptu Tomi Marbun,” tutupnya dengan penuh emosi.
Hilang tanpa jejak
Sebelumnya, Iptu Toni Marbun hilang setelah kapal yang ditumpanginya terjatuh ke sungai saat mengejar anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Teluk Bintuni, Papua Barat pada 18 Desember 2024.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: