Video Detik-detik Mencekam KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali Viral, Basarnas Lanjutkan Pencarian Korban
Tim gabungan melakukan proses pencarian korban kapal laut KMP Tunu Pratama Jaya, Kamis, 3 Juli 2025. -Pemprov Jatim-
DENPASAR, DISWAY.ID– Tragedi tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali pada Rabu malam, 2 Juli 2025, terus menjadi perhatian publik.
Hingga pagi ini pukul 07:55 WIB, tim Search and Rescue (SAR) masih mencari puluhan penumpang yang hilang.
Sementara video viral di platform X yang diunggah akun @CakD3pp menunjukkan situasi mencekam sebelum kapal tenggelam.
BACA JUGA:Media Asing Soroti Tragedi Kapal KMP Tanu Pratama Jaya, Bukan Kapal Pertama Tenggelam di Selat Bali
Diketahui, KMP Tunu Pratama Jaya berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, pada Rabu, 2 Juli 2025, pukul 22:49 WIB.
Kapal mengangkut 53 penumpang, 15 kru, dan 22 kendaraan. Namun mengalami kebocoran di ruang mesin pada pukul 23:16 WIB, hanya 27 menit setelah berlayar.
Kru meminta pertolongan pada pukul 23:17 WIB, namun kapal mengalami blackout pada pukul 00:19 WITA (3 Juli 2025) dan tenggelam sekitar pukul 00:35 WITA di Selat Bali.
Hingga pagi ini, 4 Juli 2025, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) melaporkan:
- 31 orang selamat, termasuk 4 penumpang yang ditemukan di pantai Jembrana, Bali.
- 5 orang meninggal dunia, dengan identitas masih diverifikasi.
- Puluhan penumpang dan kru masih hilang, dengan tim SAR mengerahkan kapal, helikopter, dan penyelam untuk menyisir perairan Selat Bali.
Operasi pencarian terkendala oleh arus laut yang kuat dan kondisi cuaca buruk.
BACA JUGA:Dari Tanah Suci, Prabowo Perintahkan Basarnas Bergerak Selamatkan Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya
Basarnas memperluas radius pencarian hingga 5 mil laut dari lokasi kejadian.
"Kami mengerahkan seluruh sumber daya, termasuk empat kapal SAR, dua helikopter, dan tim penyelam, untuk mencari korban yang masih hilang. Prioritas kami adalah menyelamatkan nyawa, meskipun kondisi laut cukup menantang,” ujar Kepala Basarnas Bali, I Nyoman Sidakarya melalui keterangan, dikutip Jumat 4 Juli 2025.
Ia juga meminta keluarga korban tetap tenang dan menghubungi posko krisis di Pelabuhan Gilimanuk untuk informasi resmi.
Penyebab kebocoran mesin masih diselidiki, dengan dugaan awal kerusakan teknis atau faktor eksternal seperti gelombang tinggi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
