Siapkan Strategi untuk Tarif Dagang Trump, Kadin Siap Jajal Peluang Perdagangan Ala 'Glodok'

Siapkan Strategi untuk Tarif Dagang Trump, Kadin Siap Jajal Peluang Perdagangan Ala 'Glodok'

Siapkan Strategi untuk Tarif Dagang Trump, Kadin Siap Jajal Peluang Perdagangan Ala 'Glodok'-dok Disway-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia masih terus berupaya untuk terus menyusun berbagai strategi untuk menghadapi tantangan dari tarif impor Amerika Serikat (AS).

Dalam hal ini, Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie menyatakan bahwa salah satu langkah yang dilakukan oleh Pemerintah adalah dengan melakukan pendekatan bilateral yang kini semakin menonjol dalam perdagangan global, yang ia gambarkan sebagai "dagang ala Glodok".

BACA JUGA:Siapkan Strategi Hadapi Trump 2.0, Kadin Indonesia Bahas 3 Agenda Ini

BACA JUGA:Perang Dagang AS dan China, Kadin Terapkan Diversifikasi Pasar

“Jadi kita lihat memang cara berdagang bilateral ini benar-benar kayak orang bilang pedagang Glodok. Nah, tidak ada yang masalah dengan pedagang Glodok,” jelas Anindya kepada Disway di Jakarta, pada Sabtu 26 April 2025.

Melanjutkan, Anindya menambahkan bahwa pendekatan ini merujuk kepada gaya negosiasi langsung dan praktis, ketimbang multilateral.

“Ternyata di level dunia pun ini yang lagi dipakai lebih daripada multilateral yang biasa dilakukan,” ucap Anindya.

BACA JUGA:Hadapi Perang Dagang dengan AS, Kadin Bangun Jembatan Dagang Lewat Cotton USA

BACA JUGA:Sambut Kedatangan Dubes Peru, Kadin Indonesia Soroti Potensi Dagang Kedua Negara

Sementara itu, Anindya juga turut menggaris bawahi potensi besar Indonesia dalam transisi energi berkat kekayaan sumber daya alamnya, mulai dari mineral kritis hingga potensi energi terbarukan seperti surya, air, angin, dan panas bumi.

Oleh karena itulah, Anindya juga menekankan akan perlunya Indonesia untuk melakukan penyesuaian terhadap regulasi, terutama terkait Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan kebijakan kuota.

“Kita tidak ingin terjadi deindustrialisasi, tapi justru industrialisasi yang punya nilai tambah. Itulah yang sekarang disebut dengan hidirisasi,” papar Anindya.

BACA JUGA:Resmi Teken Kerja Sama, Kadin Indonesia Optimis Estonia Bisa Jadi Pintu Pasar Eropa

BACA JUGA:Perang Dagang Memanas, Kadin Ungkap Indonesia Siap Bersaing di Kancah Global

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads