KSAL: TNI AL Tunggak BBM Rp3.2 Triliun ke Pertamina, Berharap Adanya Pemutihan
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali mengatakan saat ini TNI Angkatan Laut (AL) menunggak biaya Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk operasional Alutsista TNI AL kepada Pertamina sebesar Rp3.2 triliun.-dok disway-
JAKARTA, DISWAY.ID - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali mengatakan saat ini TNI Angkatan Laut (AL) menunggak biaya Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk operasional Alutsista TNI AL kepada Pertamina sebesar Rp3.2 triliun.
"Untuk bahan bakar memang ini kalau kita berpikir masih sangat terbatas, kemarin ada tunggakan itu bahan bakar Rp2,25 T dan saat ini kita sudah dikenakan harus membayar utang lagi Rp 3,2 T. Itu sebenarnya tunggakan," kata Ali dalam rapat dengan Komisi I di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 24 April 2025.
Atas dasar itu, ia berharap adanya pemutihan. Sebab, dia mengatakan hal itu sangat menganggu kegiatan operasional.
BACA JUGA:Hasil Negosiasi Indonesia dengan Amerika Dibeberkan Menko Airlangga: USTR Lanjutkan Perundingan
BACA JUGA:Brasil Akhirnya Dapatkan Carlo Ancelotti, Jurgen Klopp Tolak Tawaran Real Madrid
"Jadi ini mengganggu sekali, mengganggu kegiatan operasional dan harapannya, sebenarnya ini bisa ditiadakan untuk masalah bahan bakar, diputihkan," sambungnya.
Selanjutnya, ia menyinggung soal masih diberlakukannya harga BBM bagi TNI AL dengan harga indrustri. Menurutnya, hal itu berbeda dengan Polri.
“Kemudian bahan bakar kita juga masih harga industri, harusnya mungkin dialihkan menjadi subsidi. Beda dengan Polri perlakuannya nah ini mungkin perlu disamakan nanti,” ungkapnya.
BACA JUGA:Mendikdasmen Abdul Mu'ti Ungkap Jurusan Marketing di SMK Sepi Peminat, Ada Stigma Negatif Sales
BACA JUGA:CEK! Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Selasa 29 April 2025, Cerah Berawan Sepanjang Hari
Menurutnya, TNIA AL menjadi matra yang paling banyak mengonsumsi BBM. Sebab, ada beberapa teknologi pada alutsista yang harus tetap menyala.
“Memang yang menggunakan bahan bakar terbesar pasti Angkatan Laut karena kapal kita ini walaupun diam saja tidak bergerak, tapi dieselnya tetap hidup," terngnya.
"Sedangkan untuk menghidupkan air condition, AC, karena kalau AC dimatikan peralatan elektronik akan rusak di dalamnya, itu bahayanya,” jelas dia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
