ICW Desak Evaluasi Total Program MBG: Banyak Makanan Tak Layak Konsumsi

ICW Desak Evaluasi Total Program MBG: Banyak Makanan Tak Layak Konsumsi

ICW Desak Evaluasi Total Program Makan Bergizi Gratis: Banyak Makanan Tak Layak Konsumsi-disway.id/Fajar Ilman-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Indonesia Corruption Watch (ICW) menyoroti berbagai kelemahan dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah. 

Dalam hasil pemantauan terbaru, ICW menemukan banyak persoalan mendasar, mulai dari buruknya kualitas makanan, ketidakjelasan distribusi, hingga lemahnya transparansi pemilihan mitra.

"Menu makanan disamaratakan, padahal anak-anak dengan kebutuhan khusus memiliki kebutuhan gizi yang berbeda," ungkap Eva Nurcahyani, staf Divisi Riset ICW dalam diskusi publik, Selasa 29 April 2025.

BACA JUGA:Pelaku Pembakaran Bocah Ditangkap, Diduga Berada di Rumah Salah Satu Istri di Tasikmalaya?

BACA JUGA:Rahasia Sukses Berjualan Online Dikuliti di Ajang Next Level Online Selling

Selama pemantauan yang dilakukan di 36 lokasi di Jakarta sejak 12 Maret hingga 24 April 2025, ICW mencatat banyak makanan tidak layak konsumsi yang akhirnya terbuang sia-sia. 

"Banyak makanan yang tidak layak konsumsi, bahkan guru di sekolah menyebutkan makanan-makanan itu seringkali tidak dimakan dan akhirnya dibuang begitu saja," lanjut Eva.

Tak hanya soal kualitas, masalah juga ditemukan pada sarana pendukung program. 

Beberapa sekolah masih menggunakan kemasan plastik, berbanding terbalik dengan fasilitas yang diterima sekolah di sekitar pusat pemerintahan. 

Hal ini menunjukkan adanya ketimpangan distribusi sarana.

BACA JUGA:Disindir Gubernur Konten, Tanggapan Dedi Mulyadi Chill Banget

BACA JUGA:Polda Metro Jaya Siapkan 13.252 Personil untuk Pengamanan May Day

ICW mengkritik minimnya transparansi dalam pemilihan mitra distribusi oleh Badan Gizi Nasional (BGN). 

"Kami kesulitan mengakses daftar mitra dan kriterianya. Ini menunjukkan lemahnya akuntabilitas," tegas Eva. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads