ESB Luncurkan OLIN, Aplikasi AI untuk Permudah Operasional Industri Bisnis Kuliner
Gunawan, Co-Founder & CEO ESB (kiri), Lilysan Wijaya, Pemilik Jaringan Toko Roti Romi Roti Mimpi Indah, Agung Haryadi sebagai General Manager, Baker Old, Richard Y Briant, CEO Indorich (kanan).-Candra Pratama-
TANGERANG, DISWAY.ID -- Berbagai tantangan dihadapi oleh pemilik usaha, khususnya pada industri F&B. Mulai dari kontrol stok bahan baku, pencatatan keuangan dan transaksi, antrean pembayaran, risiko kebocoran data, hingga sistem yang belum terintegrasi, juga keterbatasan sumber daya manusia.
Atas kondisi demikian, PT Esensi Solusi Buana (ESB) selaku perusahaan teknologi penyedia software all-in-one berbasis cloud khusus untuk industri F&B, hadir menawarkan solusi operasional terintegrasi yang dirancang sesuai kebutuhan industri.
Co-Founder dan CEO PT ESB Gunawan menjelaskan, sistem terintegrasi berbasis cloud dan aplikasi AI sangat dibutuhkan untuk mengotomatisasi pengelolaan stok, proses pembayaran, hingga manajemen suplai pada masa sekarang.
BACA JUGA:Ini Sejarah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia
Oleh karenanya, ESB berusaha menghadirkan software dengan ekosistem real-time yang akurat dan mudah digunakan, sehingga mampu memberikan rasa aman dan tenang dalam menjalankan operasional bisnis sehari-hari.
"ESB lahir dari pengalaman pribadi kami yang merasakan langsung betapa rumitnya mengelola operasional restoran dengan sistem yang terpisah-pisah. Kami ingin menciptakan solusi yang tidak hanya efisien, tetapi juga memberikan ketenangan bagi para pemilik usaha," ujar Gunawan.
ESB pun menghadirkan OLIN, aplikasi berbasi AI pertama di industri kuliner yang dikembangkan secara lokal di Indonesia. Gunawan menyatakan, sebelum resmi diluncurkan tahun ini, OLIN telah dilatih secara intensif selama dua tahun untuk memahami ritme dan tantangan unik dalam industri kuliner.
"OLIN lahir bukan hanya sebagai pendamping operasional, tapi juga sebagai asisten cerdas yang membantu pemilik bisnis mengambil keputusan yang lebih baik, berbasis data, dan berorientasi jangka panjang. Lewat OLIN, pelaku usaha mendapatkan manfaat layaknya memiliki empat profesional, yakni sebagai analis bisnis, akuntan, auditor, dan konsultan," papar Gunawan.
BACA JUGA:Menhan Sebut Ada 29 Rumah Sakit TNI Belum Terakreditasi
Tidak seperti aplikasi AI konvensional yang menunggu perintah manual, Gunawan menjelaskan, OLIN akan bekerja secara proaktif dalam membaca data operasional harian, menganalisis tren, dan memberikan saran bisnis yang bisa langsung diimplementasikan dan mampu memadukan kecerdasan buatan dengan intuisi bisnis, menjadikannya bukan hanya alat bantu, tetapi mitra berpikir strategis.
"Kemudahan (Convenience) ditawarkan melalui antarmuka yang intuitif serta saran praktis yang bisa langsung diterapkan tanpa keahlian teknis. Akurasi (Accuracy) dijamin dengan prediksi dan analisis hingga 98 persen. Keandalan (Reliability) tercapai berkat algoritma yang dikembangkan dari data ratusan merchant aktif selama lebih dari dua tahun," ujarnya.
"Lalu, Keamanan (Security) dijamin melalui penyimpanan data di server milik ESB yang telah memenuhi standar perlindungan informasi bisnis tingkat tinggi," lanjutnya.
ESB juga percaya bahwa keberhasilan sebuah bisnis kuliner tak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada komunitas yang mendukung.
Karena itu, ESB juga menghadirkanKomunitas #BebasCemas, sebuah inisiatif jangka panjang yang bertujuan menjadi ruang kolaboratif dan suportif bagi para pelaku usaha kuliner, baik yang baru memulai maupun yang sudah berpengalaman.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
