Perjuangkan Pengusaha Perempuan, DANA Indonesia dan Ant International Gelar Kembali Program SisBerdaya dan Disberdaya

JAKARTA, DISWAY.ID-- DANA Indonesia serta Ant International membuka kembali rangkaian program SisBerdaya dan Disberdaya 2025 pada Rabu 7 Mei 2025 ini.

Hal ini sebagai upaya untuk memperjuangkan pemberdayaan pengusaha perempuan non disabilitas dan penyandang disabilitas di Indonesia.

BACA JUGA:Ridwan Kamil dan Revelino Telah Diperiksa Sebagai Saksi Laporan Pencemaran Nama Baik di Bareskrim Polri

BACA JUGA:MANTAP! Nomor WA Kamu Terkonfirmasi Jadi Penerima Saldo DANA Kaget Rp950.000 Hari Ini dari Aplikasi Penghasil Uang, Cek Syarat Klaimnya

Diluncurkan pertama kali pada tahun 2023, program ini diketahui berfokus kepada pemberdayaan pengusaha perempuan disabilitas dan non-disabilitas melalui pelatihan, pendampingan, serta kompetisi bisnis.

Selain itu menurut CEO serta Co-Founder DANA Indonesia, Vince Iswara, program ini juga turut menjadi kesempatan bagi dirinya untuk mengenal jenis usaha yang baru, kreatif, dan inovatif.

“Jadi saya juga menjadi mengenal usaha baru yang kreatif dan inovatif. Semangat dan kreatifitas perempuan tangguh inilah yang terus mendorong kami untuk menjalankan program SisBerdaya dan Disberdaya,” jelas Vince dalam acara peluncuran program SisBerdaya dan Disberdaya, yang digelar di Hotel Shangri-la, Jakarta.

BACA JUGA:Laporan Ridwan Kamil atas Dugaan Pencemaran Nama Baik oleh Lisa Mariana Naik ke Tahap Penyidikan

BACA JUGA:IRCA 2025: Bukan Cuma Bisnis, Perusahaan Didorong Taat Etika dan Hukum

Di sisi lain, program ini juga bertujuan untuk membantu mengatasi kesenjangan gender di sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), serta mendorong inovasi dan mendukung pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan.

Dalam hal ini, DANA Indonesia juga memanfaatkan momentum program SisBerdaya tersebut sebagai bagian dari komitmennya untuk mendorong UMKM masuk ke dalam sistem digital.

“Dengan integrasi ini proses verifikasi bagi pelaku usaha yang ingin mendigitalisasi bisnisnya akan terlangsung lebih cepat, sinkronisasi data usaha menjadi lebih valid, dan pengawasan dari BKPM terhadap pelaku usaha pun menjadi lebih optimal,” tutur Vince.

BACA JUGA:Dukung Percepatan Infrastruktur Kawasan Pesisir dan Laut, SIG-BRIN Kembangkan Beton Hijau Tahan Sulfat dan Klorida

BACA JUGA:Kemenperin dan PT Surveyor Indonesia Siap Kembangkan Pasar Halal Global dengan Gelar Forum Internasional

Sumber: