bannerdiswayaward

Preman Berkedok Ormas Intimidasi Kepala Keamanan Pasar Induk, Pedagang: Bayar Rp1 Juta Tiap Bulan

Preman Berkedok Ormas Intimidasi Kepala Keamanan Pasar Induk, Pedagang: Bayar Rp1 Juta Tiap Bulan

Tindakan intimidasi kembali terjadi menimpa kepala keamanan pasar Induk, Teguh oleh seorang reman berkedok ormas di Kramat Jati, Jakarta Timur pada Selasa 13 Mei 2024.-dimas rafi-

JAKARTA, DISWAY.ID - Tindakan intimidasi kembali terjadi menimpa kepala keamanan pasar Induk, Teguh oleh seorang reman berkedok ormas di Kramat Jati, Jakarta Timur pada Selasa 13 Mei 2024.

Kejadian tersebut pun viral dimedia sosial menunjukan aksi premanisme karena adanya dugaan pungutan liar (pungli) kepada pedagang kaki lima (PKL) di pasar Induk.

Selain itu, para pedagang mengaku kudu membayar uang setoran atau upeti terhadap preman agar dapat masuk menjajakan dagangannya.

BACA JUGA:Gaji Viktor Gyokeres di Arsenal Terungkap, 'Mesin Gol Swedia' Ucapkan Goodbye Sporting CP

BACA JUGA:Selamat Bertugas Prof Komarudin Hidayat, Ketua Dewan Pers periode 2025-2028 Terpilih Aklamasi

Hal tersebut dirasakan oleh PKL Pasar Induk, Kramat Jati, Jakarta Timur, Karsidi menyampaikan bahwa dirinya harus membayar setiap bulannya sampai jutaan bersama pedagang yang lain.

"Setiap bulan itu bayar Rp1 juta, tapi nanti setiap hari harus bayar juga uang harian Rp20 ribu. Kalau enggak setor ya enggak bakal boleh jualan," ucap Karsidi di Jakarta Timur pada Selasa 14 Mei 2025.

Selain itu, sebanyak 150 pedagang masing-masing harus menyetorkan uang demi bisa menjalankan usaha jualannya.

BACA JUGA:Palak Uang Bulanan di Bengkel Mobil Sambil Bawa Samurai, 'Perek' Diciduk Polsek Cengkareng

BACA JUGA:Prabowo Berapi-api di Forum Dunia: Sudah Cukup Resolusi, Saatnya Bertindak untuk Palestina!

Ia menilai bahwa sewa toko di pasar Induk terpaut mahal hingga tidak dapat terjangkau bagi pedagang kecil.

"Satu pedagang bayar Rp1,6 juta, dikalikan 150 pedagang. Kalau ditotal dalam satu bulan berarti Rp225 juta masuk ke kantong mereka. Padahal ini lahan kan milik pemerintah daerah," kata dia.

Karsidi mengatakan, eksploitasi terhadap pedagang kaki lima tersebut sudah berlangsung selama puluhan tahun dan hal itu sudah menjadi kenyataan yang dialami para pedagang di Pasar Induk Kramat Jati.

BACA JUGA:Berhasil! Cuma Kumpulin Bola dari Game Penghasil Uang Ini Bisa Dapat Saldo DANA Gratis hingga Rp530.000

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads