Kak Seto Tegaskan Program Barak Pelajar Bukan Pendidikan Militer: Bukan Tempat Menghukum Anak

JAKARTA, DISWAY.ID -- Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi atau Kak Seto menanggapi munculnya pro-kontra mengenai program barak pelajar atau pendidikan karakter yang digagas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi-Tangkapan Layar Instagram-
JAKARTA, DISWAY.ID -- Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi atau Kak Seto menanggapi munculnya pro-kontra mengenai program barak pelajar atau pendidikan karakter yang digagas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Ia menegaskan bahwa program tersebut bukan bentuk militerisasi anak.
"Mohon diluruskan itu yang lingkungan yang tempat anak itu bukan barak militer tetapi namanya sesuai dengan apa yang terus dulu adalah dodik Bela Negara. Nah Dodik itu singkatan dari Depo Pendidikan Bela Negara, jadi tidak dalam konteks seperti mau berperang," ujar Kak Seto saat dikonfirmasi, Minggu 18 Mei 2025.
BACA JUGA:Besaran Saldo Dana Penerima Bansos PKH 2025 untuk Lansia, Siap-Siap Bakal Cair Bulan Mei 2025
Kak Seto juga menampik anggapan bahwa barak militer ditujukan untuk menghukum anak-anak yang dianggap nakal.
"Mohon ini jangan dianggap sebagai apa ya memasukkan anak-anak nakal ke barak militer, jangan sampai dianggap sebagai anak yang menyimpang kemudian dihukum di sana, nah itu yang tidak benar," jelasnya.
Kak Seto juga meminta semua pihak tidak langsung berasumsi negatif tanpa melihat langsung ke lapangan.
"Saya tidak akan komentar, sebelum saya lihat sendiri ke dalam. Suasananya memang penuh dengan hal-hal yang positif, bahkan diminta juga untuk memberikan pengarahan," kata Kak Seto
Ia pun menekankan pentingnya pengawasan dan keterlibatan semua pihak.
BACA JUGA:Prabowo Bangga Cadangan Beras RI Tertinggi Sepanjang Sejarah
"Ini kan bagian dari pendidikan non formal, mohon ini jadi bagian dari kerja bersama, bukan hanya tanggung jawab guru dan orang tua tapi juga masyarakat," tegasnya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi membuat kebijakan kontroversial dengan mengirimkan anak-anak yang bermasalah ke barak militer mulai 2 Mei 2025.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: