Gangguan Kesehatan Jamaah Haji Bukan Azab, Ulama dan Dokter Minta Publik Berhenti Stigmatisasi

Gangguan Kesehatan Jamaah Haji Bukan Azab, Ulama dan Dokter Minta Publik Berhenti Stigmatisasi

Mustasyar Diny PPIH Arab Saudi KH Abdul Moqsith Ghazali.-Media Center Haji 2025-

MAKKAH, HARIAN DISWAY– Tak sedikit masyarakat Indonesia yang masih mengaitkan kejadian tak diinginkan selama ibadah haji dengan azab atas perilaku di Tanah Air. 

Pandangan itu dinilai keliru dan bisa memperburuk kondisi jamaah yang sedang berjuang menjalankan rukun Islam kelima di tengah cuaca ekstrem dan fisik yang terkuras.

BACA JUGA:Dehidrasi dan Kelelahan Picu Lonjakan Penyakit Kronis Jamaah Haji, Ini Imbauan Medisnya

Mustasyar Diny PPIH Arab Saudi KH Abdul Moqsith Ghazali mengajak masyarakat untuk berpikir jernih atas apa yang terjadi atau dialami oleh jamaah haji. 

Hal itu juga untuk memberikan rasa tenang, baik bagi jamaah haji itu sendiri atau keluarganya.

BACA JUGA:1.167 Jamaah Haji Indonesia Kena ISPA, Ini Imbauan Tim Kesehatan PPIH!

Ia memberikan penjelasan terkait beberapa jamaah haji demensia yang dinilai kerap berperilaku dan berpikir aneh. 

Misalnya, ada yang tiba-tiba ingin pulang, teringat ladang dan hewan ternaknya di kampung, dan lain-lain.

BACA JUGA:Demi Kemanusiaan, Jamaah Haji yang Terpisah Kini Bisa Disatukan di Makkah

"Itu bukan azab. Kita perlu memahami kondisi jamaah haji yang memerlukan penyesuaian. Apalagi kondisi Saudi panas dan mereka habis perjalanan jauh," kata Moqsith saat memberikan pandangan keagamaan tentang ibadah haji di Makkah, Minggu, 18 Mei 2025.

Moqsith yang juga dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ingin menegaskan bahwa kondisi jamaah haji perlu dilihat dari sisi kesehatan mengingat faktor lingkungan dan cuaca panas di Saudi.

BACA JUGA:Layanan 2 Juta Boks Katering hingga 17 Ribu Kamar Hotel Tersalurkan untuk Gelombang I Jamaah Haji

Sebelumnya, Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah, dokter Edi Supriyatna mengatakan bahwa gangguan demensia, yaitu gangguan kesehatan yang menurunkan daya ingat dan berpikir logis, muncul disebabkan karena salah satunya faktor kelelahan ditambah cuaca panas.

"Cuaca panas ini menyebabkan dehidrasi yang kemudian berdampak pada demensia waktu dan tempat bagi seseorang," ujar dokter Edi di kantor KKHI Makkah.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads