RESMI! Beasiswa Doktor untuk Dosen Dibuka, Targetkan 5.000 Penerima di 2025
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) resmi meluncurkan Program Beasiswa Doktor untuk Dosen Indonesia Tahun 2025, Senin 2 Juni 2025.--Disway
“Kita akan arahkan dana penelitian agar sebagian besar bisa menopang beasiswa doktor. Karena dosen mustahil melakukan riset besar tanpa gelar doktor,” ucap Brian.
Ia juga menekankan bahwa lulusan S3 membawa efek berantai: kenaikan pangkat dosen menjadi lebih cepat, kualitas pengajaran meningkat, dan kesejahteraan dosen ikut terdongkrak.
“Publikasi ilmiah mahasiswa S3 Indonesia sudah tembus top tier journal. Kita bukan lagi menuju world class university, kita sudah di dalamnya,” tegasnya.
BACA JUGA:5 Kandidat Ballon d'Or 2025, Ousmane Dembele Bisa Saja Kalahkan Salah dan Lamine Yamal
Dukungan DPR: Jangan Batasi Usia, Tambah Anggaran
Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, turut hadir dan menyampaikan dukungan penuhnya terhadap program ini. Ia menilai beasiswa ini sebagai bentuk investasi jangka panjang yang sangat penting bagi bangsa.
“Kalau kita menyentuh satu dosen, itu artinya kita menyentuh satu keluarga, satu kampus, dan ratusan mahasiswa. Dampaknya berlipat ganda,” ujar Hetifah.
Hetifah bahkan menyebut dosen sebagai salah satu profesi yang ia dambakan sejak lama.
Menurutnya, jangan sampai program ini dikorbankan demi efisiensi atau dialihkan sepenuhnya ke sektor pendidikan dasar.
“Saya sempat khawatir pendidikan tinggi akan ‘disunat’ anggarannya. Tapi ternyata tidak. Justru harus ditambah. Jangan dibatasi juga usianya. Beasiswa ini kesempatan berharga yang ditunggu banyak dosen,” tegasnya.
Program Beasiswa Doktor untuk Dosen 2025 ini menargetkan 5.000 penerima.
Program ini akan terbuka untuk dosen-dosen dari seluruh Indonesia, termasuk yang ingin melanjutkan pendidikan di luar negeri lewat skema joint degree atau program kolaboratif lainnya antara perguruan tinggi dalam negeri dan luar negeri.
“Kita ingin kampus-kampus di Indonesia tidak hanya punya program S3 mandiri, tetapi juga bermitra dengan universitas dunia. Kami mendorong sebanyak mungkin program joint program,” tutup Brian.
BACA JUGA:5 Kandidat Ballon d'Or 2025, Ousmane Dembele Bisa Saja Kalahkan Salah dan Lamine Yamal
Dengan peluncuran ini, pemerintah menegaskan komitmennya bahwa peningkatan kualitas SDM di jenjang pendidikan tinggi tetap menjadi prioritas utama, bahkan di tengah tekanan fiskal.
Transformasi besar ini menjadi harapan baru bagi dosen-dosen Indonesia yang ingin terus berkembang, dan pada akhirnya membawa dampak luas bagi dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan nasional.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
