AWAS! Sapi Gelonggongan Beredar Jelang Iduladha, Pakar Jelaskan Ciri-cirinya

Ilustrasi sapi kurban: salah satunya terkait praktik sapi gelonggongan—sapi yang sengaja diberi minum secara berlebihan untuk menambah bobot tubuh sebelum dijual. --Jawa Pos
JAKARTA, DISWAY.ID - Kesehatan hewan kurban selama Iduladha menjadi isu yang perlu diperhatikan, salah satunya terkait praktik sapi gelonggongan—sapi yang sengaja diberi minum secara berlebihan untuk menambah bobot tubuh sebelum dijual.
Praktik ini tidak hanya merugikan konsumen, tetapi juga membahayakan kesehatan hewan itu sendiri.
Dr drh Denny Widaya Lukman, dosen IPB University dari Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB), menyebutkan bahwa praktik gelonggongan sangat menyiksa hewan dan bertentangan dengan prinsip kesejahteraan hewan serta syariat penyembelihan dalam Islam.
BACA JUGA:Kurangi Polusi Plastik, Langkah Nyata Subholding Upstream Pertamina Membangun Masa Depan Lebih Hijau
“Cara seperti ini sangat menyiksa sapi sebelum disembelih. Hal itu tidak mencerminkan prinsip ihsan terhadap hewan dan tidak memenuhi kaidah kesejahteraan hewan,” ujar Dr Denny, Senin 26 Mei 2025.
Menurutnya, praktik gelonggongan sudah terjadi sejak awal tahun 2000-an.
Sapi yang digelonggong biasanya diberikan air melalui mulut menggunakan selang secara paksa 1–2 jam sebelum disembelih.
BACA JUGA:Cara Mengolah dan Membersihkan Daging Kurban di Rumah Usai Disembelih, Awas Terkontaminasi Bakteri!
Ia mengungkap ciri sapi yang digelonggong antara lain perut terlihat membesar dan hewan tampak lemah, bahkan tidak bisa berdiri.
Bobot daging sapi gelonggongan pun bisa meningkat hingga 20–40 persen.
“Kalau 1 kg daging gelonggongan, maka ketika air keluar, bobot bersihnya hanya sekitar 600–800 gram,” jelasnya.
BACA JUGA:Waspada Penipuan Tiket Timnas Indonesia vs China, Ini Ciri-ciri Calo Online
Secara umum, daging hewan hasil gelonggongan biasanya terlihat basah di permukaan dan jika digantung dapat meneteskan sedikit air, meski sulit dikenali secara kasat mata.
Terlebih jika daging sudah dalam bentuk beku.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: