Nafar Awal atau Nafar Tsani, Semangat Jamaah Tak Surut di Mina
Tugu setan yang dilempari kerikil oleh para jamaah haji di Jamarat.-Mohamad Nur Khotib/Media Center Haji 2025-
BACA JUGA:Jamaah Haji Indonesia Selamat Jalani Puncak Ibadah, Tak Ada yang Tertinggal di Muzdalifah
Menag juga mengimbau jemaah haji Indonesia untuk mengisi sisa waktu di tanah suci dengan memperbanyak ibadah, doa, dan syukur.
“Yang harus kita bawa pulang ke tanah air adalah jiwa yang kembali suci, kembali ke fitrah. Insya Allah, itu yang akan menyelamatkan kita,” pesannya.
BACA JUGA:Petugas Haji Indonesia Berjibaku 24 Jam di Mina, Mobil Golf Bantu Jamaah yang Terpisah Rombongan
Untuk pelaksanaan lempar jumrah, Kepala Bidang Perlindungan Jamaah Harun mengimbau seluruh jemaah haji Indonesia untuk mematuhi ketentuan waktu pelaksanaan lempar jumrah yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Arab Saudi, yakni mulai pukul 07.00 WAS hingga 10.00 WAS.
Menurut Harun, kepatuhan terhadap jadwal ini sangat penting untuk mencegah terjadinya kepadatan dan potensi risiko keselamatan.
BACA JUGA:Jamaah Haji Indonesia Meninggalkan Muzdalifah, Siap Lontar Jumrah di Mina
“Pemerintah Arab Saudi memberikan waktu pelaksanaan lontar jumrah dari jam 07.00 sampai 10.00 pagi. Jika lewat waktu itu, jemaah akan bercampur dengan negara lain, yang bisa menimbulkan kepadatan dan risiko keselamatan,” ujar Harun.
Selain mengingatkan soal waktu, Harun juga menyampaikan, bagi jemaah yang sedang dalam kondisi kurang sehat atau lansia, disarankan untuk tidak memaksakan diri dan dapat memilih opsi badal (diwakilkan) agar keselamatan tetap terjaga.
BACA JUGA:3 Tempat Jual Oleh-oleh Haji di Jakarta, Lengkap dari Sajadah Hingga Air Zamzam
“Dengan kepatuhan ini, insya Allah ibadah berjalan lancar, aman, dan jemaah dapat menjalankan seluruh rangkaian haji dengan baik,” tutur Harun. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
