Pulau Manuran Raja Ampat Tercemar Akibat Kegiatan Tambang Nikel, PT ASP Langsung Disegel
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) telah melakukan penyegelan terhadap tambang nikel PT Anugerah Surya Pratama (ASP) di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya-Istimewa-
JAKARTA, DISWAY.ID -- Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) telah melakukan penyegelan terhadap tambang nikel PT Anugerah Surya Pratama (ASP) di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol Nurofiq mengatakan penyegelan itu dilakukan karena pihaknya menemukan adanya kerusakan lingkungan akibat dari aktivitas tambang nikel.
Ia mengatakan kegiatan penambangan PT ASP telah membuka lahan seluas 109,23 hektare di wilayah yang dikenal memiliki ekosistem laut yang sensitif tersebut.
BACA JUGA:Menteri LH akan Tinjau Kembali Izin 4 Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat
BACA JUGA:Menteri LH: Pertambangan di Raja Ampat Melanggar UU, 4 Perusahaan Tambang Nikel dalam Pengawasan
“Jadi ini sudah dikasih juga diberikan papan penyegelan oleh teman-teman penegakkan hukum,” kata Hanif dalam Konferensi Pers di Jakarta Pusat, dikutip Senin, 9 Juni 2025.
Ia menyebut PT ASP telah melakukan kegiatan penambangan di Pulau Manuran, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Ia mengatakan insiden settling pond atau kolam pengendapan yang jebol.
Akibatnya, pantai di pulau tersebut menjadi keruh.
"Ini posisinya teman-teman sekalian. Pada saat dilakukan pengawasan memang ada kejadian settling pond dan jebol. Dan ini memang menimbulkan pencemaran lingkungan, kekeruhan pantai yang cukup tinggi. Dan ini tentu ada konsekuensi yang harus ditanggungjawabi oleh perusahaan tersebut," ujar Menteri Hanif.
BACA JUGA:Dongkrak Transformasi Industri Bahan Kimia Khusus, Kemenperin Dukung Pemberian Insentif
BACA JUGA:HIPMI Endus Framing Jahat Soal Nikel, Minta Pemerintah Tindak Tegas Perusahaan Tambang Nakal
Ia menjelaskan bahwa persetujuan lingkungan untuk PT ASP ini diberikan oleh Bupati Kabupaten Raja Ampat.
Ia menyebut hingga kini dokumen itu belum masuk ke pihak Kementerian Lingkungan Hidup.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
